Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waspadai Penipuan Berbasis Bantuan Hibah USAID dari Kemenag
Oleh : Redaksi
Rabu | 01-02-2012 | 15:35 WIB

JAKARTA, batamtoday - Anggota DPR RI Dapil Kepri dari F-PKS meningatkan masyarakat untuk hati-hati dan waspada terhadap penipuan berbasis hibah untuk program peningkatan mutu pendidikan dari Dirjen Pendidikan Islam Kementrian Agama. Dana hibah tersebut mengaku berasal dari United States For International Development (USAID) yang direkomendasikan oleh masing-masing Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi.

Hal ini diingatkan Herlini setelah dirinya mendapatkan pengaduan dari salah satu korban penipuan, Zulchatab, Kepala MA Madaniyah Kecamatan Senayang, Lingga. Dalam pengaduan yang diterimanya, Zulchatab telah mengirimkan uang ke nomor rekening 0864-01003050-50-3 BRI Cabang Kebon Nanas Jakarta atas nama Ani Yuliani pada tanggal 16 Januari lalu sebesar Rp4,5 juta. 

Kiriman sejumlah uang tersebut, kata Herlini, ditujukan Zulchatab kepada Kabag Keuangan Dirjen Pendidikan Madrasah Kemenag bernama Agus Umar S.Ag MA, setelah dirinya menerima surat resmi dari Dirjen Pendis Kemenag, yang memberitahukan telah mendapatkan dana bantuan dari USAID sebesar Rp 455.000.000 dan untuk dapat mencairkan dana bantuan tersebut diharuskan mengirimkan terlebih dahulu dana awal.  

Selanjutnya 'oknum' yang mengaku bernama Agus Umar tersebut kembali meminta dana senilai Rp15 juta sebagai tanda terima kasih supaya Dirjen Pendidikan Islam dan Direktur Pendidikan Madrasah segera menandatangi pencairan dana bantuan tersebut.

Namun, dana hibah dari USAID tersebut tidak kunjung dikirimkan karena pihak sekolah tidak sanggup memenuhinya. 

Setelah dikonfirmasi kepada Direktorat Pendis Kemenag, ternyata tidak benar ada bantuan hibah dari USAID untuk MA, indikasi penipuan kedua adalah tanda tangan Dirjen Pendis Kemenag dan Direktur Pendidikan Madrasah yang diterima oleh kepala sekolah MA Madaniyah itu berbeda dari tanda tangan Dirjen Pendis dan Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag asli. 

Herlini juga mengingatkan, agar setiap kepala sekolah diharapkan harus lebih hati-hati dan teliti terhadap modus penipuan berbasis bantuan sosial ini dan harus berulang kali memverifikasi kevalidan informasi tersebut agar tidak menjadi korban-korban berikutnya dari ‘oknum’ yang tidak bertanggung jawab seperti ini.

"Jangan lupa melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwajib, ketika mendapatkan hal-hal yang mencurigakan," ujarnya melalui rilisnya yang diterma batamtoday, Rabu (1/2/2012). 

Dan ternyata, tidak hanya MA Madaniyah Kabupaten Lingga saja yang tertipu oleh ‘oknum’ tersebut. Sebelumnya, MA Bina Hasanah Kecamatan Cigugur Kabupaten Cirebon juga mendapatkan surat yang sama bantuan hibah untuk Program peningkatan mutu pendidikan dari USAID pada awal bulan Januari lalu. 

Herlini meminta Menteri Agama RI untuk menelusuri siapa 'oknum' tersebut. "Bila 'oknum' tersebut adalah pegawai Kemenag harus segera dipecat agar jangan sampai kejadian ini kembali terulang. Kasian warga yang terkena tipu, terutama yang di daerah kepulauan yang dananya minim, berharap dibantu malah ditipu," ungkapnya.