Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tahanan Kabur dari Rutan Tanjungpinang

Residivis dan Napi Dihukum di Atas 1 Tahun
Oleh : Charles/Dodo
Selasa | 31-01-2012 | 16:36 WIB
Photo_Tahanan_Kabur_2.jpg Honda-Batam

Widodo alias Dodo Bin Bogiman Satu dari dua Tahanan Kabur

TANJUNGPINANG, batamtoday - Dua tahanan Rutan Tanjungpinang, yang berhasil kabur sekitar pukul 03.30 WIB pada Selasa (31/1/2012) dini hari dari sel isolasinya diketahui bernama Anton bin Marjudin (19) dan Widodo alias Dodo bin Bogiman (28), merupakan residivis dan tahanan yang sedang menjalani hukuman di atas 1 tahun.

Berdasarkan data yang diperoleh batamtoday di PN Tanjungpinang, Anton bin Marjudin (19) merupakan pelaku kejahatan pencurian yang sudah keluar masuk penjara, dan dalam vonis hakim terakhir, Majelis Hakim memvonis dirinya dengan hukuman dua tahun penjara.

Dari 2 tahun hukumanya, terpidana ini telah menjalani hukuman selama 2 bulan, hingga sisa tahanan yang masih dijalani masih sisa sebanyak 1 tahun 20 bulan. Sedangkan Widodo bin Bogiman (28) merupakan terpidana kasus asusila yang divonis majelis hakim PN Tanjungpinang selama 3 tahun. Namun demikian, terpidana masih menempuh upaya hukum banding.

Kepala Rutan Tanjungpinang, Misbahudin mengatakan kedua tahanan yang melarikan diri dengan cara menjebol plafon selnya itu, merupakan tahanan yang diletakan di sel isolasi, karena melakukan pelanggaran, karena sebelum melarikan diri, sempat tertangkap petugas sipir membawa handphone di dalam sel.

"Jadi mereka bertiga itu berada dalam satu sel isolasi, karena melakukan pelanggaran, dan di sana mereka sudah dua minggu," jelas Misbahudin.  
         
Kedua tahanan tersebut kabur dengan membobol plafon di ruang tahanan isolasi. Mereka diketahui kabur, oleh teman satu selnya, yang kemudian dilaporkan oleh penjaga Rutan.

Pada saat kejadian kata Misbahudin, teman satu sel mereka sedang terlelap tidur, dan kedua tahanan tersebut diam-diam memanjat jeruji sel tahanan hingga mencapai atap sel dan membongkar plafon yang terbuat dari kayu gelondongan.

"Mereka keluar melalui plafon ketika teman satu sel mereka tertidur pulas, padahal plafon tersebut terbuat dari kayu bulat yang cukup besar, dan kemungkinan dibobol sangat kecil," ujarnya.

Saat bangun, tahanan yang tidur bernama Bayu mengaku tidak menemukan kedua rekannya lagi di dalam sel dan melihat plafon sel sudah bolong.

"Ia pun melapor dengan membuat keributan, dengan memukul-mukul jeruji sel dengan sendok makan, hingga akhirnya seorang penjaga datang dan dilaporkan kalau dua temannya telah kabur, melalui plafon," katanya.

Mendapat laporan tersebut, penjaga tahanan langsung melaporkan hal itu ke kepala rutan. Misbahudin sendiri, mengakui setelah menerima laporan itu, pihaknya segera datang ke rutan. Setelah mengecek ke dalam sel, ia pun segera mengumpulkan anggotanya, dan meminta keterangan dari teman satu sel mereka dan langsung melakukan pencarian.