BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Ketua DPRD Lingga, Riono, menjelaskan persoalan kericuhan yang terjadi dalam rapat paripurna permintaan persetujuan dan penandatangan MoU KUA-PPAS APBD Perubahan Kabupaten Lingga tahun 2018, Senin (30/7/2018) sore.

Riono merasa sebagian anggota DPRD mungkin tidak mau dan menerima jika penandatangan MoU dilakukan oleh Wakil Bupati Lingga.

"Ini sebenarnya salah persepsi, bukan tandatangan yang dilakukan dalam rapat ini. Tetapi paraf dari Wakil Bupati saja. Tetapi untuk menjaga keharmonisan, kita tunggu saja Pak Bupati," kata Riono, ketika ditemui BATAMTODAY.com, usai rapat.

Namun ketika ingin bertanya lebih jauh, Riono menyudahi dan menjawab akan melakukan koordinasi secara internal terlebih dahulu. Ia hanya menjelaskan bahwa Paripurna yang dilaksanakan pada hari ini berjalan lancar.

"Paripurna berjalan dengan lancar. Kawan-kawan DPRD sudah menyutui KUA-PPAS perubahan APBD Lingga tahun 2018. Yang masalah sekarang cuma untuk penandatangan MoU-nya saja, berita acaralah intinya," ujar Riono.

• Baca: Rapat Paripurna Persetujuan KUA-PPAS APBD-P Lingga 2018 Ricuh

Diketahui pada saat pelaksanaan, rapat Paripurna permintaan persetujuan dan penandatangan MoU KUA-PPAS APBD Perubahan Kabupaten Lingga diwarnai dengan kericuhan.

Dua petinggi dari DPRD Lingga yakni Wakil Ketua I Kamaruddin Ali dan Wakil Ketua II Muddzair Zahid walk out dari ruang rapat setelah palu persetujuan KUA-PPAS diketuk dan dilanjutkan penandatangan MoU bersama dengan Pemerintah Daerah.

Rapat pun akhirnya diskor oleh Ketua DPRD Lingga, Riono. Seluruh peserta yang menghadiri rapat tersebut pun berhamburan keluar ruangan.

Ketika ditemui, Wakil Ketua I DPRD Lingga, Kamaruddin Ali mengaku dengan alasan buang air kecil ketika walk out dari ruang rapat.

"Saya keluar ruangan cuma buang air kecil, tak ada alasan lain. Saya mau koordinasi internal dulu. Saat ini, saya tidak komentar panjang dulu ya," ujarnya singkat.

Editor: Gokli