Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Fahri Fokus Tuntaskan 'Perang dengan Sohibul' karena Buat PKS Berkhianat kepada Rakyat
Oleh : Irawan
Selasa | 17-07-2018 | 12:29 WIB
fahri_hamzah_dpr23.gif Honda-Batam
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menegaskan, dirinya saat ini fokus menuntaskan kasus pemecatan dirinya oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Sohibul Iman. Meskipun PKS telah berkali-kali menawarkan islah, tapi dia menolaknya karena PKS sekarang sudah melenceng dari jalurnya seperti menerbitkan syarat surat pengunduran dini bertanggal kosong kepada para bakal calon anggota legislatif.

"Saya tidak akan maju menjadi anggota DPR atau DPD atau jabatan elected official yang dipilih rakyat pada periode yang akan datang karena saya ingin fokus dulu sebagai pribadi. Saya ingin menyelesaikan apa yang saya hadapi," kata Fahri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Bagi Fahri, pemecatan dirinya dari PKS hanya dilakukan oknum. Fahri menyebut akan tetap melawan melalui pengadilan.

"Saya ini kan dipecat sepihak oleh segelintir pimpinan PKS. Saya sudah menghadapinya melalui hukum negara. Saya sudah menyelesaikannya di tingkat pengadilan negeri, pengadilan tinggi, ini step-nya itu mereka minta islah terus," sebut Fahri.

Fahri mengklaim PKS kerap menawarkan islah setiap kali perkara naik tingkatan. Tapi Fahri menolaknya.

"Menjelang pengadilan negeri bilang islah, di PT agak sinis, kemarin itu ada islah juga penginnya. Tapi rupanya nggak kejadian. Malah terjadi perusakan di dalam partai dengan memecat orang-orang yang bertemu saya dengan Ustaz Anis (Anis Matta)," ucap Fahri.

Bagi Fahri, PKS telah melenceng dari jalurnya. Fahri menuding PKS kini malah berkhianat kepada rakyat dengan menerbitkan syarat surat pengunduran dini bertanggal kosong kepada para bakal calon anggota legislatif.

"Lalu kemudian sekarang membuat penghianatan kepada rakyat, menyuruh calon anggota legislatif menandatangani surat pengunduran diri dini, sesuatu yang berkhianat ke rakyat sebab rakyat itu tidak boleh diijon begitu anggotanya," sebut Fahri.

"Orang belum memilih dia kok. Kalau saya memilih dia karena suka. Yang memilih rakyat, bukan partai. Partai cuma mencalonkan. Karena itu, hak merampas pilihan rakyat itu tidak boleh diberikan ke partai, itu melanggar konstitusi," tegasnya.

Fahri kembali menegaskan akan berjuang mengembalikan PKS ke jalan yang menurutnya benar. Fahri khawatir PKS akan tumbang secara perlahan jika keadaan terus seperti ini.

"Saya akan menyelesaikan ini dulu dengan PKS, mengembalikan PKS ke jalan yang benar. Kalau tidak, pasti PKS-nya nggak lolos threshold karena ini pun saya dengar orang mundur banyak, kemungkinan bisa nggak nyalon nih. Kita lihat aja. Sebab, orang ditumpuk, anak-istrinya, pokoknya harus maulah dicalonkan," ucapnya.

Editor: Surya