Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Buntut Molornya Pembayaran ke Sub Kontraktor

Komisi IV Sidak ke Drydocks
Oleh : Dodo
Jum'at | 14-01-2011 | 16:27 WIB

Batam, batamtoday - Komisi IV DPRD Kota Batam melakukan sidak ke PT. DryDocks di kawasan Tanjunguncang menyikapi munculnya kasus tunggakan pembayaran pekerja sub kontraktor oleh perusahaan itu, Jumat, 14 Januari 2010.

Dalam pertemuan yang digelar dengan pihak manajemen Drydocks, Komisi IV mendesak perusahaan multinasional yang berpusat di Dubai itu untuk segera menyelesaikan kewajiban pembayaran ke sub kontraktor yang belum terbayarkan sejak Mei 2010.

Alan, Site Manager PT. Drydocks mengakui ada keterlambatan pembayaran kepada semua perusahaan sub kontraktor. Alasannya telah terjadi perubahan kebijakan oleh konsultan keuangan perusahaan yang baru.

"Biasanya kami membayar per termin untuk setiap pengerjaan proyek, namun kebijakan dari konsultan keuangan yang baru menerapkan pembayaran dilakukan setelah pekerjaan selesai," kata Alan.

Perubahan kebijakan itu dipandang oleh Komisi IV berat sebelah tanpa mengkonsultasikan terlebih dahulu dengan sub kontraktor sehingga gaji ribuan pekerja sub kontraktor menjadi terkatung-katung.

"Harusnya Drydocks menyadari pembayaran itu untuk memenuhi harkat hidup dan hak para pekerja sub kontraktor yang tertahan," kata Udin P. Sihaloho, anggota Komisi IV.

Molornya pembayaran terhadap sub kontraktor selama sembilan bulan itu telah membuat nasib ribuan pekerja sub kontraktor menjadi tidak jelas karena posisi para pekerja cukup lemah untuk menuntut ke perusahaan.

Komisi IV memberi waktu hingga 18 Januari 2010 kepada manajemen untuk segera melunasi segala kewajiban.

"Manajemen harus berani bicara ke Dubai untuk membuat para pekerja tenang dengan memberikan kepastian pembayaran," tegas Udin.

Menurutnya sistem pembayaran yang selama ini diberlakukan terlalu menguntungkan Drydocks sebagai kontraltor utama. Sistem itu dapat memunculkan tumpukan hutang kepada sub kontraktor meski pengerjaan proyek telah usai.

Udin menduga jumlah hutang Drydocks kepada sub kontraktor nilainya mencapai puluhan miliar meski perusahaan itu menyatakan kesanggupannya untuk membayar.

"Percepatan waktu pembayaran akan mampu menciptakan iklim kondusif di kalangan pekerja," kata legislator PDI Perjuangan.

Selain itu, iklim investasi juga akan ikut terjaga dengan adanya kejelasan aturan main dalam berbisnis.

"Jadilah investor yang benar-benar investor, jangan hanya mengandalkan modal lokal saja (sub kontraktor-red.)," tegas Udin.

Rombongan Komisi IV, minus Ricky Indrakari, sempat tertahan di pintu masuk PT. Drydocks setelah pihak manajemen menolak keberadaan wartawan yang melakukan peliputan inspeksi mendadak itu. Namun setelah melalui proses negosiasi yang alot, rombongan diperkenankan masuk.