Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Satu dari 24 Supplie Sudah Setor DP Sewa Gedung

Abidin Khawatir Supplier Xiaomi Gagal Berinvestasi Gegara Ribut FTZ dan KEK Batam
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 12-05-2018 | 11:53 WIB
Abidin-hasibuan-ok.jpg Honda-Batam
Presiden Direktur PT Sat Nusapersada, Abidin Hasibuan. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Satu dari 24 supplier Xiaomi asal China yang sempat berkunjung ke Batam, dalam melihat kemudahan fasilitas berinvestasi dan sarana pendukung beberapa waktu lalu telah berencana menanamkan modalnya.

Bahkan investor komponen Xiaomi itu telah menyewa gedung di kawasan Tunas. Hal ini yang diungkapkan Presiden Direktur PT Sat Nusapersada, Abidin Hasibuan, Jumat (11/05/2018).

"Mereka 24 supplier sudah melihat seluruh kawasan di Batam. Ada salah satu perusahan yang sudah kasih DP menyewa gedung di Tunas. Perusahan itu komponen charger handphon," ujar Abidin di Radisson Hotel.

Abidin mengatakan 24 supplier asal China serius untuk berinvestasi di Batam. Tetapi mereka membutuhkan kepastian hukum.

Dengan wancana perubahan status Batam dari Free Trade Zone (FTZ) menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadikan pengusaha khawatir, tidak adanya kepastian hukum berinvestasi di Batam.

"Mereka (24 investor) tentu memiliki intelijen. Agar mengecek Batam ini apakah ada kepastian hukum atau tidak. Jangan buat kami pengusaha saling berantem. Gara-gara KEK dan FTZ ini perusahan hengkang bisa terjadi. Jangan sampai berantam lagi lah," ujarnya.

Pengaduan-pengaduan atau keluhan para pengusaha harus ditindak lanjuti. Pemerintah harus tidak lanjuti dalam keresahan kepastian hukum berinvestasi di Batam.

Dengan perubahan status ini, Abidin mengaku pengusaha yang sudah berencana investasi akan membatalkan. "Kalau di Batam berantem terus masalah KEK atau FTZ, siapa yang mau masuk investor ke sini? Saya sudah susah payah melobi 1 tahun, supaya 24 supplier datang dan investasi di sini. Agar bisa menyiptakan lapangan pekerjaan, kasian masyarakat kita, banyak pengangguran, jangan berantam-berantem beginilah. Kita jangan hanya perpandangan politik, tetapi untuk masa depan masyarakat dan cucu kita," ungkapnya.

Editor: Gokli