Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemkot Kurang Perhatian

Atap Jembatan Layang dan Aspal Halte Rusak Parah
Oleh : Ali
Rabu | 12-01-2011 | 17:49 WIB
jembatan_layang_1.JPG Honda-Batam

Pengguna jembatan layang Tiban Kampung terpaksa menutupi wajahnya dari curahan hujan, karena atap jembatan sudah porak poranda, dan juga tampak aspal yang berlubang ditimbun dengan pecahan bangunan. (FotoL Ali)

Batam, batamtoday - Atap jembatan layang yang berada di Tiban Kampung telah lama terbengkalai sejak ditabrakan truk pembawa pipa pada tahun 2008. Selain itu, kerusakan parah juga terjadi pada halte bus di bawah jembatan layang tersebut.

Pantauan batamtoday, Rabu (12/1) di jembatan layang Tiban kampung, jembatan itu terbelah dua akibat benturan pipa dengan ketinggian 5 meter. Seorang pengawas Bus Damri di halte Tiban Kampung yang enggan namanya mengatakan, kerusakan sudah lama terjadi, yaitu sejak tahun 2008 akibat jembatan ditabrak truk pengangkut pipa, namun sampai sekarang tidak ada perhatian dari Pemkot Batam.

Masih katanya, sebenarnya biaya perbaikan sudah diberikan oleh pihak perusahaan truk yang menabrak itu, namun kenapa sampai saat ini tidak ada perbaikan. Namun, dia mengaku lupa nama perusahaan truk yang menabrak jembatan layang tersebut.

"Ketika itu sudah di bongkar, dan di perbaiki, tetapi kenapa atapnya tidak dipasang kembali,? malah di biarin terbengkalai seperti itu, itulah gaya pemerintah kita bangg," kata pengawas lapangan yang telah bekerja semala 19 tahun di perusahaan Damri Batam.

Tidak hanya jembatan saja yang dikeluhkannya, sarana dan parasarana aspal tempat halte Bus berhenti juga di keluhkannya.

"Ini sudah bertahun-tahun, dulu bus sempat tidak mau singgah di halte ini," ucapnya kesal.

Meski aspal tersebut kian tahun tidak dibenahi pemerintah kota, ia mengambil inisiatif kepada teman-temannya yang membawa sampah bekas semen untuk menampal lubang-lubang besar.

"Saya minta tolong sama teman yang bawa truk untuk menimbun lubang-lubang ini bang, tapi tetap saja kembali berlubang karena hujan," ujarnya.

Ia berharap, pemerintah kota lebih bijak sana dalam menentukan setiap proyek infrastruktur di Batam, jangan hanya pembangaun jalan yang dilakukan demi kepentingan pribadi pejabat terkait, tetapi pembangunan jalan yang telah rusak parah juga perlu diperhatikan.

"Derainase yang ada di bawah jembatan juga tidak berfungsi, sehingga air yang meluap dari drainase mengancurkan jalan," kataya mengakhiri.