Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Danau Rawa Pening Dipilih sebagai Tempat Puncak Peringatan Hari Air Dunia 2018
Oleh : Redaksi
Minggu | 25-03-2018 | 13:00 WIB
rawa_pening_1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Danau Rawa Pening, Ambharawa, Jawa tengah

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menggelar acara puncak peringatan Hari Air Dunia 2018. Acara akan digelar di Danau Rawa Pening, Jawa Tengah, pada 6-7 April 2018.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso mengatakan, pemilihan Danau Rawa Pening karena itu merupakan salah satu dari 15 danau kritis di Indonesia. Padahal, Danau Rawa Pening dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat kota Semarang.

"Tapi karena terganggu airnya sehingga kapasitasnya menurun," katanya saat ditemui pada kampanye Hari Air Dunia di Jakarta, Minggu (25/3/2018).

Gangguan tersebut karena banyaknya keramba yang membuat munculnya eceng gondok. Sehingga pembersihan perlu secara terus menerus dilakukan.Padahal, danau ini memiliki peran penting sebagai sumber air bagi irigasi, pembangkit listrik di Sungai Tuntang, perikanan air tawar dan pengendalian banjir.

Sebanyak enam buah alat berat ditempatkan Kementerian PUPR untuk melakukan pembersihan eceng gondok tiap saat. "Masyarakat harus kooperatif dalam penataan keramba," tegasnya.

Sebelumnya dalam kurun 15 tahun terakhir (2002-2016), luas Danau Rawa Pening terus mengalami penyusutan hingga 820 hektare (sekitar 30 persen) dari luas awal 2.670 hektare. Hal ini terjadi akibat perubahan tata guna lahan pada hulu daerah tangkapan air serta pada badan danau sendiri.

Meningkatnya jumlah dan luasan tanaman gulma seperti eceng gondok memberikan tambahan tekanan sedimentasi dan pencemaran. Bahkan pada 2016 menutup hampir 47 persen dari luasan danau sehingga terjadi pendangkalan yang serius. Pencemaran danau juga disumbang dari limbah deterjen, limbah ternak dan limbah budidaya ikan yang berasal dari 600 unit keramba ikan.

Untuk mengembalikan kembali kapasitas dan fungsi Danau Rawa Pening, pihaknya pada 2016 telah melakukan langkah penanganan yakni pengendalian sedimentasi berupa pengerukan danau dan bangunan cek dam, pembuatan tanggul pembatas badan air danau, serta pengendalian gulma air dengan pembersihan eceng gondok secara rutin dan penetapan zona sempadan danau.

Danau Rawa Pening merupakan salah satu dari tujuh danau prioritas yang dilakukan restorasi oleh Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pemali - Juana, Ditjen Sumber Daya Air. Restorasi dilakukan dengan alokasi anggaran Rp 187,5 miliar dengan anggaran tahun 2017 sebesar Rp 4,2 miliar.

Ia berharap, dengan menjadikan Danau Rawa Pening sebagai lokasi perayaan puncak Hari Air Dunia tahun ini, bisa membuat masyarakat sadar dan mengetahui bagaimana menjaga alam untuk keberadaan air.

Dalam kesempatan tersebut Imam menambahkan, bukan hanya mengembalikan fungsi danau sebagai pemenuhan air baku. Kementerian PUPR juga berupaya menjadikan kawasan Danau Rawa Pening sebagai tempat wisata. "Teman-teman dari Cipta Karya membuat Bukit Cinta, suatu tempat yang alami," ujar dia.

Melalui bukit itu, pengunjung dapat menikmati pemandangan elok danau, khususnya saat sore. Bukit ini juga menjadi favorit pengunjung untuk swafoto terlebih adanya wahana Gembok Cinta. Memasuki kawasan danau, pengunjung juga dapat memancing ikan, berperahu mengelilingi danau melihat eloknya pemandangan Gunung Merbabu serta Gunung Telomoyo.

Editor: Surya