Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPD RI Bantu Promosikan Kopi Indonesia
Oleh : Irawan
Kamis | 15-03-2018 | 10:14 WIB
nono_kopi.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono saat memberikan sambutan dalam acara 'Ngopi Bareng Senator' di DPR RI

BATAMTODAY,COM, Jakarta - Dewan Perwakilan Daerah RI (DPD) siap untuk membantu memfasilitasi dan mempromosikan kopi-kopi daerah Indonesia dalam setiap ajang kegiatan yang dilakukan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono dalam acara 'Ngopi Bareng Senator' hasil kerjasama antara DPD RI dengan Kadin Indonesia.

"Ini merupakan wujud perhatian DPD RI terhadap peningkatan usaha ekonomi rakyat daerah," ujar senator dari Maluku ini di Gedung Nusantara V, Jakarta, Rabu (14/3/2018) petang. 

Nono menjelaskan keadaan produksi kopi Indonesia saat ini yaitu menempati peringkat ketiga terbesar di dunia dari segi hasil produksi.  Produksi kopi per hektar Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negara utama penghasil kopi lainnya.

Data statistik di tahun 2015, Indonesia memproduksi 741 kilogram biji robusta per hektar dan 808 kilogram biji arabika per hektar. Di Vietnam, angka ini mencapai 1.500 kilogram per hektar di di Brazil mencapai 2.000 kilogram per hektar.

"Walaupun produksi kopi kita berada pada tiga besar dunia, ini bukanlah suatu hal yang menggembirakan, jika ditelisik dari sejarah panjang keberadaan, peranan dan pertumbuhan perkebunan kopi di Indonesia, harusnya kita yang berada digaris khatulistiwa, daerah tropis yang sangat cocok untuk tumbuh kembangnya kopi, bisa menjadi pemasok kopi nomor satu di dunia," ungkap Nono. 

Di beberapa daerah, Indonesia memiliki citra rasa kopi yang sangat terkenal dan berkualitas di dunia, yakni kopi luwak yang dikenal sebagai kopi yang paling mahal di dunia dan kopi Mandailing.

"Karena itu, dengan kekhasan kualitas kopi di daerah-daerah yang kita miliki, yang tidak dipunyai oleh negara lain, semoga dapat dikemas lebih baik lagi dalam memajukan usaha di sektor kopi ini," kata Nono. 

Disamping itu berkaitan dengan komoditi-komoditi agrikultur, kopi adalah penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah minyak sawit, karet dan kakao.

Karena itu DPD RI sangat mendukung dan mengapresiasi langkah para kepala daerah di Indonesia untuk mengembangkan dan memperluas perkebunan kopi, meremajakan perkebunan-perkebunan lama melalui program intensifikasi.

Disamping itu DPD juga membina para UMKM kopi di daerah untuk dapat meningkatkan kualitas dan inovasi teknologi pengolahan kopi seperti variasi rasa, kemasan, dan sebagainya.

"Sehingga kopi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dapat bersaing dengan kopi produksi perusahaan besar, dan kopi daerah menjadi pemain utama di pentas dunia," ujar Nono. 

Plt.Sekretaris Jenderal DPD RI Ma'ruf Cahyono menambahkan kerjasama acara ini merupakan upaya untuk meningkatkan potensi daerah termasuk kopi unggulan di tiap daerah.

"Kita memiliki produk luar biasa termasuk kopi, ini merupakan ajang promosi bahwa kita memiliki komoditas bagus yang bisa dicari oleh dunia internasional," kata Ma'ruf. 

Acara Ngopi Bareng Senator ini dihadiri anggota DPD RI, Ketua Kadin, perwakilan Kedutaan Kolombia dan para bupati. Di area lobi Nusantara V juga dipamerkan berbagai macam kopi unggulan dari tiap daerah yang bisa dicicipi langsung oleh peserta.

Editor: Surya