Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waw, Bocah 11 Tahun Ini akan Bejuang Raih Mendali Emas di Kejuaran Hapkido se-Asia
Oleh : Syajarul Rusydy
Sabtu | 03-03-2018 | 12:03 WIB
cristoper.jpg Honda-Batam
Atlit Hapkido Kepri termuda, Christopher Tanjaya (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Christopher Tanjaya, bocah yang berumur 11 tahun ini merupakan satu satunya atlit Hapkido termuda yang berasal dari Tanjugpinang, Provinsi Kepri yang ikut membawa nama Indonesia dalam kejuaraan Hapkido se-Asia di Singapura, Sabtu (3/3/2018).

Nama besar Christopher, dalam dunia olahraga beladiri Hepkido sudah tidak asing lagi. Pasalnya dalam setiap kejuaraan, bocah yang masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD) itu, kerab berhasil meraih berbagai mendali.

"Sudah sering menang, sudah ada belasan mendali yang saya dapat. Mulai dari emas sampai perunggu," beber bocah yang dikenal aktif di dojo yang bermarkas di Hapkido Training Centre Riau Island Yamaha Malaka KM 9 Tanjungpinang itu.

Perestasi yang diraihnya atas ketekunannya dalam berlatih sejak 2014 silam. Saat dojo yang bermarkas di Hapkido Training Centre Riau Island Yamaha Malaka KM 9 Tanjungpinang itu baru dibuka. Mulai dari situ, Christopher berlatih dengan gigih. Sehingga dalam setiap kejuaraan, bocah yang gemar meraton itu kerab diutus mewakili dojonya untuk ikut bertanding di berbagai kejuaran.



"Ikut olahraga ini sudah lama, sejak tempat ini baru dibuka. Kalau ada kejuaraan saya sering ikut, baru kemarin aja saya ikut kejurnas," kata bocah yang bercita-cita ingin menjadi petarung handal itu.

Meski olahraga yang ditekuni Christopher terbilang ekstrim, namun orang tuanya tidak pernah melarang. Bahkan selalu mensupport, dengan menemani dia dalam setiap kejuaraan.

"Orang tua gak pernah larang, dukung saja hobby saya ini. Mereka selalu temankan saya bertanding, tapi untuk di kejuaraan Hapkido se-Asia ini mereka (orang tua) tidak boleh ikut," sebut Christopher.

Untuk petarungan bergengsi ini, Christopher harus tampil tanpa didampingi orang tuanya. Meski demikian, Christopher yakin bakal bawa pulang mendali emas. Untuk dua kelas yang diikutinya, yakni tarung dan lompat.

"Saya yakin bisa bawa pulang mendali emas untuk Kepri dan Indonesia dari dua kelas yang saya ikuti. Meskipun tanpa didampingi orang tua," tungkas anak ke-5 dari 5 bersaudara itu.

Editor: Udin