Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sosialisasi Empat Pilar ke Generasi Zaman Now Perlu Konsep atau Gagasan Baru
Oleh : Roland Aritonang
Jum\'at | 02-03-2018 | 14:14 WIB
Haripinto_RDP_pinang2.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Anggota DPD RI Haripinto Tanuwidjaja saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar kepada Yayasan Sosial Bhakti Sasana Bintan Timur

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Pancasila sebagai dasar negara atau falsafah negara saat ini kurang dipahami generasi millenial atau generasi zaman now. Sehingga diperlukan konsep atau gagasan baru dalam membumikan Pancasila terutama kepada generasi muda.

"Selama ini proses penanaman dan pemahaman nilai-nilai Pancasila masih terkesan kaku, satu arah dan cenderung hanya berorientasi untuk kepentingan negara, tanpa memberi ruang kepada publik untuk melakukan interpretasi dan melahirkan ide-ide yang kreatif," kata Haripinto Tanuwidjaja saat melakukan Sosialisasi Empat Pilar Yayasan Sosial Bhakti Sasana Bintan Timur pada 13 Pebruari 2018 lalu.

Bertempat d Rumah Duka dan Panti Jompo Yayasan Dharma Bhakti Kijang, Bintan Timur, Kabupaten Bintan itu, Haripinto mengatakan, hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama seluruh komponen bangsa untuk merumuskan konsep dan strategi sosialisasi yang artikulatif dan relevan dengan perkembangan zaman.

"Jika kita benar-benar menghayati dan mengamalkan sila kedua Pancasila tentu kejadian-kejadian kasus-kasus kekerasan yang tidak berperikemanusiaan tidak perlu terjadi," katanya.

Namun, tak jarang kita balik bertanya, apakah ada yang salah dalam pengajaran dan pemahaman tentang Pancasila? Sebab, metode sosialisasi nilai-nilai Pancasila banyak yang dipertanyakan relevanasi dan efektivitasnya saat ini.

"Mungkin kita perlu bertanya, jangan-jangan ada yang salah dengan cara kita mengajarkan dan memberi pemahaman tentang Pancasila selama ini. Ada cara-cara dan metode-metode pengjaran dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila yang perlu kita renungkan lagi relevansi dan efektifitasnya," ujar Haripinto.

Anggota Komite II DPD RI ini menilai cara-cara pengajaran yang indoktrinatif dan tidak komunikatif selama ini, bukan saja tidak memberi hasil yang diharapkan, tapi juga terkadang juga bisa menyebabkan skeptis dan antipati terhadap apa yang diajarkan.

"Kita harus memahami bahwa setiap zaman menghasilkan generasi dan situasi yang berbeda. Pola-pola pengajaran Pancasila pun sebaiknya juga perlu disesuaikan dengan perubahan zaman yang ada. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah kita bersama," kata Senator asal Provinsi Kepulauan Riau ini.

Editor: Surya