Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mulai dari Pembangunan Vertikal Hingga Rumah Tumbuh

BP Batam Wacanakan Beberapa Opsi untuk Menekan Pertumbuhan Ruli
Oleh : CR-17
Selasa | 12-12-2017 | 18:26 WIB
pertemuan-BP-Batam-dan-DPD.jpg Honda-Batam
Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam, Dwianto Eko Winaryo, bersama Anggota Komite II DPD RI, Selasa (12/12/2017) di Kantor Pengelola Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam (Foto: CR-17)

BATAMTODAY.COM, Batam - Selain mengembalikan pertumbuhan ekonomi Batam mencapai angka 7 persen dalam kurun waktu dua tahun. Dalam masterplan pengembangan Batam, BP Batam juga mewacanakan bagaimana menahan laju pertumbuhan rumah liar (Ruli) yang saat ini dianggap mengkhawatirkan dalam menarik minat para calon investor.

Dalam pertemuan bersama anggota Komite II DPD RI, Selasa (12/12/2017) di Kantor Pengelola Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam, Dwianto Eko Winaryo, menyatakan bahwa adanya ruli di Kota Batam merupakan kesalahan bersama.

"Saya gambarkan untuk di kawasan Hang Nadim saja, untuk 1.800 hektare saja rulinya hanya sekitar 200-an. Hal ini memang tidak terlalu besar, namun kalau ditunggu sampai kapan, akhirnya akan menjadi masalah," katanya.

"Kenapa ini menjadi kesalahan berjamaah, karena dari dulu kita tidak pernah memikirkan atau memberikan fasilitas, perumahan, maupun lokasi hingga mereka mencari jalan sendiri," tuturnya lagi.

Untuk saat ini, Eko menambahkan, BP Batan sudah melakukan koordinasi dengan Pemko Batam dalam menjalankan upaya menyetop pertumbuhan ruli yang semakin mengkhawatirkan itu.

"Apa mungkin untuk saat ini kita terapkan kebijakan yang dulu. Kalau ada pendatang ke Batam tidak diperbolehkan masuk kalau gak bisa tunjukkan KTP Batam, atau tidak punya keluarga kandung di sini?" tambahnya.

Oleh karena itu, saat ini BP Batam dan Pemko Batam akan melakukan beberapa pilihan dalam menekan angka pertumbuhan Ruli. Untuk pilihan pertama adalah pembangunan vertikal yakni pembangunan rumah susun.

"Untuk opsi yang ini mungkin kami bisa memberikan lahan strategis dan Pemko yang akan membangun rumah susun bagi warga yang belum memiliki rumah, sesuai dengan anggaran yang ada di Kementerian," katanya.

Sedangkan pilihan kedua, kedua belah pihak akan memperkenalkan rumah tumbuh. Nantinya rumah tumbuh ini sendiri, konsepnya hampir sama dengan rumah susun namun hanya bisa untuk pembangunan lima tingkat saja.

"Inovasi ini didapat dari Akademisi, di mana salah satu contohnya berada di kawasan Nongsa. Rumah tumbuh ini sendiri sama seperti rumah pada umumnya, namun untuk struktur pembagunannya akan disiapkan untuk 5 lantai, tahap awal hanya akan dibangun satu lantai yang akan ditempati satu keluarga. Dan apabila nanti ada calon pembeli lain yang ingin memiliki rumah, maka ia bisa tinggal di lantai kedua dan berikutnya, yang akan langsung dibangun," tuturnya.

Namun ia menjamin, saat ini pihaknya akan sulit untuk mengeluarkan izin pembangunan rumah tapak yang diajukan oleh Developer. Hal ini diperlukan, mengingat pertumbuhan penduduk yang meningkat setiap tahun nya.

Editor: Udin