Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dc Sebut Sejumlah PNS di Kepri dan Tanjungpinang adalah Pelanggannya
Oleh : Charles/Dodo
Senin | 12-12-2011 | 17:17 WIB
Epat_Dari_5_Tersangka_Sabu_yang_diamankan_Satnarkoba_Polres_Tanjungpinang.JPG Honda-Batam

PKP Developer

Pegawai Bank BPR di Tanjungpinang Dc di tunjuk Kasat Narkoba AKP Harry Andreas yang mengaku memiliki pasien PNS di Pemko dan Pemprov Kepri

TANJUNGPINANG, batamtoday - Dc, pegawai sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang dibekuk polisi lantaran mengedarkan sabu dan ganja menyebut sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemprov Kepri dan Pemko Tanjungpinang adalah pelanggan barang haram yang dijajakannya itu.

"Kalau bilang ambil untung nggak juga, mereka sering nitip dibelikan, kalau barangnya sudah ada diambil dan saya dapat sebagian," ujar Dc pada sejumlah wartawan di Tanjungpinang, Senin,(12/12/2011).

Selain abang beradik Sl dan Dv serta dua tersangka lainnya, Dc juga mengaku memiliki pelanggan PNS bernama Rz, demikiaan juga di BPR Tanjungpinang. Hal itu juga dibenarkan Kasat Narkoba, dan saat ini dikatakan masih terus dalam penyelidikan dan pemantauan kepolisian.

"Itu pengakuannya dan saat ini sedang kita selidiki," kata AKP Harry Andreas, Kasat Narkoba Polres Tanjungpinang.

Disinggung dari mana sabu-sabu dan ganja tersebut diperoleh, Dc mengaku kalau dirinya memperoleh dari bandar dan pengedar Batam, yang langsung datang mengantar setelah sebelumnya dipesan. 

"Barang saya pesan dari Batam, yang langsung datang diantar, dan 1 paket sabu saya beli Rp600 ribu, sedangkan ganja harganya bervariasi," kata Dc.

Ditanya bagaimana rasanya menggunakan masing-masing narkotika tersebut, secara gamblang Dc mengatakan, kalau sabu-sabu dapat membuat dirinya lebih semangat bekerja, sementara ganja setelah dipakai membuat dirinya semakin malas.

Di tempat yang sama, tersangka Sl yang merupakan PNS di Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang, mengaku baru pertama kali mengunakan sabu tersebut. Hal itu juga digunakanya karena saat dirinya pulang ke rumahnya, sudah melihat adiknya Vn bersama dua rekan yang lain Zk dan An menggunakan sabu-sabu dan saat itu dirinya juga ditawari.

"Saya baru satu kali mengunakan, itu juga karena ditawari saat saya datang mereka sudah makai," sebutnya.

Dan saat mengunakan barang haram itu, Sl mengakui kalau dirinya merasa keringat dingin. Sedangan mengenai adiknya Vn dikatakan Sl tidak mengetahui, kalau dia memang adalah pecandu narkotika.