Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tahun Ini, Kasus Kekerasan terhadap Anak di Lingga Menurun
Oleh : Bayu Yiyandi
Senin | 11-12-2017 | 12:02 WIB
KPPAD-Lingga.jpg Honda-Batam
Encik Afrizal, Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Lingga. (Foto: Bayu Yiyandi)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur di Kabupaten Lingga mengalami penurunan pada tahun 2017 ini, setelah tahun sebelumnya mengalami peningkatan.

Kasus-kasus itu, seperti kasus pencabulan dan kasus yang bertentangan dengan aturan hukum serta juga kasus lainnya yang berkaitan dengan anak.

"Data kita dari awal Januari hingga 11 Desember 2017 ini, untuk kasus kekerasan terhadap anak yang kita tangani turun. Hanya 21 kasus. Kalau ditahun 2016 kemaren itu sebanyak 46 kasus," kata Encik Afrizal, Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) kepada BATAMTODAY.COM, Senin (11/12/2017).

Menurut Encik, kasus kekerasan seksual terhadap anak masih mendominasi kasus hampir setiap tahunnya. Untuk 2017 ini saja kasus itu tercatat sebanyak 5 kasus terjadi. Sementara di tahun 2016 sebanyak 10 kasus.

"Dari 21 kasus kekerasan anak yang terjadi sepanjang tahun ini, sekitar 5 kasus merupakan kasus kekerasan seksual selebihnya kekerasan fisik dan kenakalan remaja lainnya," kata Encik

Ia mengatakan, faktor utama yang menimbulkan kasus tersebut terjadi karena situasi hubungan keluarga brokenhome. Sebab pelaku kebanyakan berasal dari dalam keretakan hubungan tersebut.

"Pelaku ada yang berumur 50 tahun ada juga yang 30 tahun. Itu kebanyakan berasal dari keluarga yang hubungannya kurang harmonis. Sehingga kekerasan ini terjadi," ungkap Encik

Sementara itu, keberhasilan penurunan angka kasus ditahun ini diakui Encik merupakan komitmen pihaknya dalam memperjuangkan hak-hak anak khususnya di Lingga. Apalagi, Lingga saat ini sudah ditetapkan sebagai Kabupaten Layak Anak dari kementerian beberapa waktu lalu.

"Ini cukup dibilang lumayan lah. Meski kami ditopang anggaran yang minim. Tapi untuk upaya pencegahan tetap kami lakukan," ujar Encik.

"Saat ini upaya-upaya pencegahan terus kami lakukan. Baik berupa penyuluhan, sosialisasi dan pencegahannya lainnya. Kami juga menjalin kemitraan dengan beberapa instansi terkait hal ini, seperti Polisi termasuk juga di pemerintahan hingga ke desa. Bahkan bagi pasangan yang ingin menikah, kami juga ikut andil dalam memberikan pemahaman di dalam berkeluarga. Sebab faktor awal diakibatkan karena keretakan hubungan di dalam berkeluarga," imbuhnya.

Encik berharap, semoga angka kekerasan terhadap anak di Lingga kedepan dapat ditekan dan minim terjadi dengan upaya demi upaya pencegahan yang terus dilakukan oleh pihaknya.

Ia juga berharap kepada Pemerintah Daerah agar selalu memperhatikan KPPAD Lingga dari sisi kebutuhan anggaran agar ke depan dapat lebih maskimal dalam berkerja. Sebab dirinya juga mengakui saat ini KPPAD masih sangat minim topangan anggaran tersebut.

"Jadi kita harapkan yang seperti itu lah kedepannya. Kita minta agar KPPAD dapat diperhatikan. Sebab 2018 mendatang kita masih akan terus melakukan upaya-upaya untuk menekan angka kasus itu," tutup Encik.

Editor: Gokli