Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tenggelamnya KLM Berdikari di Perairan Merapas Kabupaten Bintan

Ada Hantaman di Lambung Kapal Sebelum Karam
Oleh : Syajarul Rusydy
Sabtu | 09-12-2017 | 18:03 WIB
Honda-Batam
Korban saat turun dari KM Sar Bhisma di Pelabuhan Sei Kolak Kijang. (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Tekong Kapal Layar Motor (KLM) Berdikari, Lendi menuturkan, ada benturan keras yang menghantam bagian lambung kanan kapal, hingga menyebabkan lobang. Saat itulah air laut masuk dan akhirnya kapal tenggelam beserta barang muatan.

Sebelum berangkat, pada Kamis (7/12/2012) sore, cuaca di Pelantar II Tanjungpinang terbilang bagus. Sehingga bisa dikatakan layak untuk berlayar, Ledi dan 5 ABknya pun memutuskan mengantar materian bangunan serta bahan pokok ke Letung, Kecamatan Anambas.

Baca: KLM Berdikari Tenggelam di Perairan Pulau Marapas Bintan

"Namun setelah berjalan sekitar 45 Mil dari Pantar II, cuaca mendadak buruk. Ombak naik sekutar 3,5 meter tingginya," kata Ledi saat turun dari KM Sar Bhisma, kapal Bsarnas Kepri di Pelabuhan Sei Kolak Kijang, Sabtu (9/12/2017).

Saat itu, Ledi bersama ABK-nya memutuskan untuk memutar balik nahkoda, namun saat diperjalanan, kapal dihantam ombak diseratai adanya benturan, yang menghantam lambung kanan kapal.

"Sekitar 17 Mil lagi sampai di Letung, atau tepatnya di Pulau Merapas, Kecamatan Bintan Pesisir, kita dihamtam ombak serta ada benturan dibagian kanan lambung kapal," tutur Ledi.

Setelah merasa ada benturan, pihaknya pun melihat bagian bawah kapal, ternyata ada lobang. Air laut pada masuk semua kedalam, empat mesin yang ada, tidak mampu membuat air laut yang sudah menggenagi kapal.

"Pas air masuk, kita langsung hidupin mesin. Tapi mesin kita tak mampu buang air yang sudah masuk, saya langsung suruh kawan kawan untuk mengenakan lif jaket. Karana sudah yakin kapal bakal tenggelam," terang Ledi.

Pada Jumat (8/12/2017) sekitar pukul 23.00 WIB, kapal mulai tenggelam, Ledi bersama enam orang ABKnya berhasil mengapung di laut, selama kurang 7 jam, dengan menggunakan tutup piber ikan. Hingga akhirnya ditemukan dan diselamatkan nelayan dari Desa Numbing.

"Tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB kita ketemu nelayan Numbing, dan langsung diselamatkan mereka," kata Ledi.

Sementara itu, Kepala Basarnas Kepri, Budi Cahyadi yang mendapati kabar bahwa 6 orang korban sudah berhasil dievakuasi ke Desa Numbing, pihaknya langsung menjemput korban dengan menggunakan KM Sar Bhisma, kapal Bsarnas Kepri.

"Korban langsung kita jemput dengan menggunakan KM Sar Bhisma. Dalam kejadian itu seluruh penumpang kapal yang berisikan 6 orang semua selamat," timpal Budi.

Editor: Dardani