Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perhelatan Tamadun Melayu Antarbangsa Resmi Ditutup
Oleh : Bayu Yiyandi
Senin | 27-11-2017 | 09:50 WIB
nizar.jpg Honda-Batam
Wakil Bupati Lingga, M Nizar resmi menutup perhelatan Tamadun Melayu Antar Bangsa yang telah dilaksanakan selama 10 hari bertutut-turut. (Foto: Bayu Yiyandi)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Perhelatan Memuliakan Tamadun Melayu Antarbangsa (PMTMA) yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Lingga, resmi ditutup pada Minggu (26/11/2017).

Perhelatan yang berlangsung selama 10 hari berturut-turut mulai 17-26 November 2017 itu ditutup Wakil Bupati Lingga, M Nizar.

Perhelatan itu sebelumnya juga dibuka secara langsung oleh Wapres RI, Muhammad Jusuf Kalla (JK) yang diisi dengan berbagai macam agenda kegiatan, sekaligus dijalankan bersamaan peringatan Hari Jadi Lingga ke-14 tahun, Festival Gunung Daik dan syukuran Sultan Mahmud Syah (SMRS) menjadi Pahlawan Nasional.

"Beberap agenda PMTMA tahun 2017 sudah dilalui selama 10 hari, mulai dari tanggal 17 hingga 26 November. Dan pada malam ini kita sudah tiba di akhir acara," kata M Nizar dalam sambutannya saat mewakili Bupati Lingga, Alias Wello yang berhalangan hadir.

Ia menyampaikan perhelatan akbar Tamadun melayu se-dunia ini adalah semata-mata untuk memperat tali silaturahmi antara serumpun Melayu. Mulai dari Melayu yang ada di Indonesia hingga manca negara, seperti Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam dan beberapa negara lainnya.

Selain itu, juga untuk melestarikan khasanah budaya Melayu, baik dari segi adat dan istiadat serta tradisinya.

"Perhelatan tamadun Melayu 2017 ini merupakan yang pertama kalinya. Dan ini menjadi berkah tersendiri bagi kita karna dibuka langsung oleh orang nomor dua RI. Saya harap semoga ada dampak positif dengan kedatangan beliau untuk program pembangunan di daerah kita," ungkap Nizar.

Untuk itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Lingga, Nizar mengucapakan terimakasih kepada segenap panitia PMTMA, tokoh masyarakat, budayawan, pihak Pemprov Kepri, DPRD Kepri, Personil TNI dan Polri, awak media dan seluruh tokoh-tokoh Melayu se-dunia dan masyarakat atas terselenggaranya kegiatan tersebut yang cukup terbilang sukses.

Meski diakuinya masih banyak kekurangan baik dari segi fasilitas, pelayanan dan semuanya terkait pelaksanaan kegiatan itu. Apalagi ditambah dengan kondisi keuangan Lingga yang minim serta jauh berada di Utara provinsi Kepri agar dapat dimaklumi dah dimaafkan.

"Jadi sekali lagi kami sampaikan mohon maaf atas kekurangan dalam kegiatan ini. Apalagi SDM yang kami miliki masih lemah. Tetapi kami harapkan kegiatan PMTMA ini tidak berhenti di sini, terus dilanjutkan dalam jangka waktu dan tempat yang berbeda. Karena kerja kita belum selesai," ujar Nizar.

Kemudian ia juga menyampaikan terkait kegiatan PMTMA untuk tahun 2018 akan dilaksanakan di negeri tetangga yakni Johor, Malaysia. Keputusan pelaksanaan itu menyusul hasil dari perbincangan tamadun Melayu beberapa waktu lalu dengan sejumlah tokoh besar pemakalah budaya dari berbagai negara.

"Untuk tahun depan kegiatan perhelatan tamadun akan dihelat di Johor. Kalau untuk di Lingga karena melihat antusias masyarakat begitu tinggi, nanti akan kami evaluasi lagi terkait kegiatan akbar ini yang perlu dikemas secara baik. Tidak hanya kegiatan tamadun," terang Nizar.

"Jadi, sekali lagi saya sampaikan mohon atas segala kekurangan. Segala kesalahan dan kesiapan itu biasa. Tidak ada gading yang tidak retak," sambungnya sembari menutup kata sambutan dengan dua bait pantun.

Hadir dalam penutupan, Kepala OPD Pemkab Lingga, Anggota DPRD Lingga, PKK Lingga, Anggota DPRD Provinsi Kepri serta sejumlah tamu undangan yang hadir.

Editor: Gokli