Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Biarkan Istrinya Merebut Kekuasaan, Presiden Mugabe Dimakzulkan
Oleh : Redaksi
Selasa | 21-11-2017 | 18:50 WIB
kudeta-mugabe.jpg Honda-Batam
Rakyat Zimbabwe sudah merayakan kejatuhan Mugabe, namun sang presiden berubah pikiran, dan batal mundur (Sumber foto: BBC)

BATAMTODAY.COM, Zimbabwe - Pemakzulan Presiden Zimbabwe ini akan mulai berlangsung prosesnya Selasa ini dan salah satu alasan yang dikedepankan adalah karena mengalihkan kekuasaan kepada isterinya secara tidak sah.

Proses pemakzulan akan diajukan oleh partai yang berkuasa, yang merupakan partai Mugabe sendiri: Zanu-PF, yang sebelumnya mengultimatum Mugabe agar mengundurkan diri.

Tokoh Zanu-PF Paul Mangwana mengatakan prosesnya akan berlangsung dua hari dan Presiden Mugabe bisa digusur hari Rabu.

Zanu-PF menetapkan tenggat waktu yang ditetapkan bagi Mugabe untuk mundur, Senin kemarin, namun Mugabe mengabaikannya.

Secara terpisah, para pemimpin militer mengatakan merencanakan suatu 'peta jalan' untuk masa depan Mugabe.

Militer menyebut pula bahwa Emmerson Mnangagwa, wakil presiden yang dipecat Mugabe, akan kembali segera.

Baik Grace Mugabe maupun Mnangagwa dipandang sebagai calon pengganti presiden yang sudah disenjakala usia itu.

Namun awal bulan ini Mugabe memecat wakilnya itu yang dianggap sebagai langkah untuk menyiapkan isterinya sebagai penggantinya dan militer pun campur tangan.

Militer mengatakan Mugabe dan wakilnya melakukan kontak dan segera akan bertemu langsung.

Apa tuduhan terhadap Mugabe?

Konstitusi Zimbabwe memungkinkan pemakzulan berdasar 'penyalahgunaan berat,' 'pelanggaran' konstitusi atau tidak patuh, tidak menegakkan tidak mempertahankan, konstitusi.

"Tuduhan utamanya adalah ia membiarkan isterinya mengambil alih kekuasaan konstitusional, padahal ia tak punya hak untuk menjalankan pemerintahan. Grace Mugabe menghina para pegawai negeri dan wakil Preside dalam mimbar-mimbar umum. Mereka melangkahi militer. Itulah tuduhan-tuduhannya," kata tokoh Zanu-PF, Paul Mangwana, sesudah suatu rapat partai.

"Mugabe menolak untuk menerapkan konstitusi antara lain, tidak menyelenggarakan Pemilu daerah sebagaimana ditetapkan."

"Ia seorang yang keras kepala. Ia seharusnya bisa mendengar suara rakyat, tapi ia menolak untuk menyimak," katanya pula.

Sumber: BBC
Editor: Udin