Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Perut Minta Diisi, Mencuri Jadi Solusi
Oleh : Gokli/Dodo
Senin | 05-12-2011 | 13:18 WIB
Ari-baju-hitam.gif Honda-Batam

PKP Developer

Ari tertunduk lesu di depan Mapolsek Sagulung. (Foto: Gokli)

BATAM, batamtoday - Judul di atas menjadi satu jawaban bagi Muhammad Ariando alias Ari (14), seorang anak baru gede yang 'diteror' lapar kemudian mencuri kotak infaq di sebuah masjid di Perumnas Baru, Sagulung pada Jumat (2/12/2011) lalu.

Ari yang merupakan anak yatim piatu asal Moro, Kabupaten Karimun itu baru seminggu berada di Batam. Kedatangannya di kota industri ini lantaran diajak rekannya berisial An (15) untuk mencari kerja.

Saat meninggalkan Moro, Ari memang membawa bekal. Namun uang bekal itu habis setelah seminggu berada di Batam dan tinggal di kos kawasan MKGR Batuaji.

Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIB, Ari dan An diserang rasa lapar. Keduanya lantas berpencar untuk mencari sarapan. Ari akhirnya singgah di sebuah masjid di Perumnas Baru Sagulung. 

Tiba-tiba, matanya tertuju kepada kotak infaq di sudut masjid. Setelah sempat berkecamuk berpikir antara dosa dan lapar, Ari lantas mengambil kotak infaq yang berisi uang Rp28 ribu.

 

"Saat itu Saya sudah gak tahan bang nahan rasa lapar, makanya kotak infaq itu saya ambil," kata Ari saat ditemui, Senin (5/12/2011).

Saat mengambil uang dari dalam kotak infaq,  Ari sempat kepergok oleh seorang pengurus masjid yang namanya tidak dia ketahui. Akan tetapi saat itu Ari disuruh pergi begitu saja setelah uang yang dia curi itu dikembalikan kepada pengurus Masjid.

"Uang itu saya kasih, lalu saya disuruh pergi," katanya.

Memang sial nasib Ari, saat dia keluar dari masjid sambil berlari, tiba-tiba salah seorang warga yang kebetulan lewat teriak "Maling...Maling". Mendengar teriakan maling, seketika itu juga warga berkerumun dan menangkap Ari.

"Setelah ditangkap, saya langsung dipukuli banyak orang sampai kedua mata saya bengkak dan membiru," tutur Ari sambil tertunduk.

Tak tahu bagaimana, kata Ari, setelah habis dibogem warga dia dijemput polisi anggota Polsek Sagulung, dan memang beruntung nasib dia tidak sempat dibakar warga.

"Untunglah Polisi cepat datang, kalau tidak saya mungkin sudah dibakar warga itu," tambahnya.

Sampaii dengan saat ini, kondisi Ari sangat memprihatinkan. Kedua bola matanya memerah, dan di bagian luar terlihat lebam membiru, namun dia masih bisa kerja membantu tukang yang lagi membangun beberapa ruangan tambahan di samping Polsek Sagulung.

"Saya kerja di sinilah bang, biar bisa makan," ujarnya sambil meneteskan air mata, lalu pergi.

Menurut keterangan sumber di Polsek Sagulung, Ari sendiri tidak ditahan oleh kepolisian.