Gelombang Tinggi, Aktivitas Pelayaran di Sagulung Sempat Terganggu
Oleh : Yosri Nofriadi
Senin | 11-09-2017 | 17:51 WIB
penambang-boat-pancung.gif
Boat pancung yang melayani penumpang antar pulau di Pelabuhan Sagulung (Foto: Yosri Nofriadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Hujan deras dan angin kencang yang melanda Kota Batam, Senin (11/9/2017), sempat mengganggu aktivitas pelayaran di perairan Sagulung. Boat pancung yang melayani penumpang antar pulau di Pelabuhan Sagulung sempat tak beroperasi sepanjang pagi kemarin. Aktivitas pelayaran baru kembali normal setelah hujan reda sekitar pukul 11.00 WIB.

Masri, seorang penambang pancung di Pelabuhan Sagulung mengatakan, kondisi cuaca yang tak bersahabat itu mulai terjadi sejak pukul 07.00 Wib hingga pukul 10.00 Wib. Dalam kurun waktu tiga jam itu, laut di sekitar Sagulung cukup bergelombang dan angin yang kencang. "Pagi sampai jam 10 tadi, tak jalan kami," ujarnya.

Murid SD yang berdiam di Sagulung dan bersekolah di Pulau Buluh, nyaris tak sekolah. Untuk mengangkut murid SD itu, penambang pancung harus mutar jauh ke arah Seilekop, sesuai arah gelombang.

"Bisa sih bisa, cuman harus pandai membaca arus gelombang. Anak-anak sekolah tetap harus diantar. Tapi kalau nambang umum kami tak berani karena harus mutar jauh," ujar Masri.

Warga biasa yang hendak datang dan pergi melalui pelabuhan rakyat tersebut harus menunggu lama, sebab penambang pancung tak mau ambil risiko. "Memang jarang kecelakaan, tapi kalau gelombang dan hujan seras seperti tadi pagi tak berani kami," ujar Rahman, penambang pompong lainnya.

Kondisi cuaca yang tak bersahabat itu, diakui penambang pancung, tidak terjadi setiap waktu. Gelombang dan angin kencang kencang terjadi di saat hari hujan saja. "Sebulan ini sudah sering gelombang seperti itu. Saat hujan saja karena lagi musim Selatan," terang Rahman.

Musim angin Selatan sendiri merupakan musim gelombang yang rutin terjadi setiap tahun. Imbasnya tidak saja menghambat aktivitas para penambang pompong, tapi juga nelayan. Nelayan enggan melaut mengingat risiko yang dihadapi sangat besar.

"Paling mancing dekat-dekat sini saja, kalau jauh-jauh tak berani. Gelombang lagi tinggi," ujar Efendi, nelayan Pulau Buluh.