Sebut Perusahaan Tak Perhatikan K3

Kadisnaker Kota Batam Sayangkan Kecelakaan Kerja PT ASL Shipyard
Oleh : Yosri Nofriadi
Minggu | 10-09-2017 | 17:00 WIB
Kadisnaker-Batam,-Rudi1.gif
Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Kota Batam, Rudi Syakirty

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Kadisnaker) Kota Batam, Rudi Syakirty, menyayangkan adanya kecelakaan kerja yang terjadi di PT ASL Siphiyard Tanjungcang, Batuaji, yang menewaskan lima pekerja dan satu orang mengalami kritis.

"Seharusnya kecelakaan kerja itu tidak perlu terjadi kalau perusahaan memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Seharusnya pihak perusahaan cek terlebih dulu. Untuk menghindari hal yang berakibat fatal," ujar Rudi, Minggu (10/9/2017).

Meski saat ini wewenang pengawasan perusahaan yang ada di kabupaten/kota berada di tangan Disnaker Provinsi Kepri. Namun demikian sebagai Disnaker Kota Batam Rudi tetap prihatin dengan kejadian itu.

"Semunya nantinya kembali kepada pihak Disnaker Provinsi Kepri yang melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang bersangkutan," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kapal tangker Gamkonora milik Pertamina yang sedang dikerjakan di PT ASL Siphiyard terbakar, Kamis (7/9/2017) sore. Akibat kejadian itu lima orang pekerja dari subcon PT Sinar Cendana tewas lima korban tersebut adalah, Nimrot Hutagalung, Onik Saputra, Faisal Koto, Rusli Tan dan Milik Majida.

Kebakaran terjadi diduga karena kurangnya pengawasan perusahaan atas keselamatan para pekerja. Informasi yang diperoleh dari pihak kepolisian dan pekerja sebelum terjadi kebakaran itu, ada sekelompok pekerja yang sedang mengerjakan bagian tangki mesin kapal dengan mengunakan alat las.

Sebelum dilakukan pengerjaan, seharusnya dekat lokasi yang dikerjakan, harusnya bersih dari sisa-sisa minyak. Saat dilakukan pengelasan, di lokasi harus terus di siram air. Namun, dari keterangan pekerja itu tidak dilakukan oleh pekerja tersebut.

Atas kejadian itu, pihak kepolisian menduga jika petugas safety (keamanan) perusahaan yang mengamankan tidak maksimal mengawasi para pekerja. Petugas safety seharusnya memastikan kapal yang akan direpair harus steril. Safety juga harus turun ke lokasi yang akan dikerjakan itu untuk memastikan oksigen dalam ruang yang dikerjakan.

Diduga karena kelainan pihak perusahaan itu lah, kapal tangker Pertamina Gamkonora terbakar karena percikan api las mengenai tangki kapal yang masih ada sisa- sisa minyak.

Editor: Surya