Otopsi Korban Ledakan Kapal di PT ASL Tunggu Dokter Forensik Jakarta
Oleh : Romi Chandra
Jum\'at | 08-09-2017 | 15:02 WIB
kapolresta-Hengki6.gif
Kapolresta Barelang AKBP Hengki. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Otopsi terhadap lima mayat korban ledakan Kapal tanker Gamkonora milik Pertamina yang sedang perbaikan di galangan kapal PT ASL Tanjunguncang, Kamis (7/9/2017) kemarin, baru bisa dilakukan besok, Sabtu (9/9/2017).

Kapolresta Barelang, Kombes Hengki, menyebutkan, kendala dalam pelaksaan otopsi ini, dikarenakan pihaknya harus menunggu kedatangan dokter forensik dari Jakarta.

"Ini kendala yang kita hadapi, dokter forensik yang bisa melakukan otopsi tidak ada. Kita sudah koordinasi dengan pusat, dan dokternya baru bisa datang besok," ujarnya, Jumat (8/9/2017).

Menurutnya, kendala keterbatasan tidak adanya dokter forensik ini harus segera ditanggulangi. Tidak hanya dari pihaknya, namun pemerintah juga harus memikirkan.

"Kemarin itu ada dokter forensik di RSUD Embung Fatimah, tapi ternyata juga sudah pindah. Ini harus jadi pemikiran kita bersama untuk mengatasi solusinya. Kalau ada kejadian seperti ini, tentu akan menghambat proses penyidikan," lanjutnya.

Ia juga mengharapkan pengertian dari pihak keluarga korban untuk bersabar. "Pihak keluarga ingin secepatnya membawa jenazah korban, kita maklumi itu. Tapi kita juga minta keluarga bisa bersabar," pintanya.

Kapal tanker Gamkonora milik Pertamina yang sedang perbaikan di galangan kapal PT ASL Tanjunguncang, Kamis (7/9/2017) sekitar pukul 17.00 WIB, meledak dan terbakar. Kejadian ini membuat seluruh karyawan berhamburan ke luar perusahaan untuk meyelamatkan diri.

Akibat kuatnya ledakan tersebut, beberapa karyawan terpental dan jatuh beberapa puluh meter dari lokasi ledakan. Tidak itu saja, lima orang karyawan dilaporkan meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka-luka.

Ledakan diduga berasal dari api las saat pekerja memperbaiki ruang mesin kapal. Salah satu karyawan yang ditemui di lokasi, Masri, mengatakan, ada 6 pekerja yang kritis dibawa ke rumah sakit Embung Fatimah.

Editor: Yudha