Ini Kronologi Tenggelamnya Dua Pelajar di Danau Bekas Galian Pasir Nongsa
Oleh : Hadli
Sabtu | 02-09-2017 | 14:02 WIB
Evakuasi-pelajar-tewas11.gif
Basarnas dan kepolisian evakuasi jenazah dua pelajar yang tenggelam di danau bekas galian pasir Nongsa. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapolsek Nongsa Kompol Albert Sihite menjelaskan, peristiwa naas yang merenggut nyawa dua pelajar SMP Negeri 52 Botania Garden di danau bekas galian pasir Nongsa, Jum'at (1/9/2017) sore, berawal ketika kedua korban bersama empat rekannya tengah asyik berenang di danau tersebut.

Ketika asyik mandi, Darma tiba–tiba masuk ke dalam areal yang dangkal namun kakinya tertanam dalam lumpur. Karena tidak bisa berenang, ia pun melambaikan tangannya untuk meminta pertolangan kepada rekan–rekannya.

Melihat Darma melambaikan tangannya, Wildan kemudian memberanikan diri untuk menolong Darma, sedangkan beberapa temannya yang lain menunngu di pinggir danau. "Niat membantu, Wildan malah ikutan tenggelam bersama Darma," ujar Kapolsek, Sabtu (2/9/2017).

Melihat kedua rekannya tak kunjung keluar, temannya yang berada di pinggir danau langsung bergegas mencari bantuan kepada warga sekitar.

"Warga kemudian mencari kedua korban ke dalam danau menggunakan peralatan seadanya, namun hingga malam mayat kedua korban tidak berhasil di temukan," terangnya.

"Pada hari pertama pencarian, Tim Basaranas dan kepolisian juga sudah melakukan pencarian, mengalami kesulitan karena hari sudah gelap ditambah kondisi danau yang berlumpur," kata Albert Sihite.

Pencarian kedua korban dilanjutkan hari ini, Sabtu (2/9/2017), dengan melibatkan enam personil terdiri dari tiga penyelam dari Basarnas dan tiga anggota Polsek Nongsa. Jenazah Darma pertama kali ditemukan oleh tim penyelam sekitar pukul 07.30 Wib, sementara jenazah Wildan Savero di temukan pada pukul 08.10 Wib.

"Kedua jenazah pelajar ini ditemukan secara terpisah di dalam danau. Yang ditemukan oleh Tim Sar adalah jenazah Darma yang sudah mengapung di tengah danau. Sementara jenazah Wildan Savero di ketemukan di pinggir danau," terangnya.

Editor: Yudha