Kesadaran Masyarakat Kepri Jalani Rehab Narkoba Masih Minim
Oleh : Hadli
Rabu | 19-07-2017 | 17:04 WIB
Kepala-BNNP-Kepri11.gif
Kepala BNN Kepri, Brigjen Pol Nixon Manurung (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri memperingati Hari Anti Narkoba Sedunia (HANI) di kawasan Panti Rehabilitasi BNN Kepri di Nongsa, Kota Batam, Rabu (19/07/2017).

Dalam kesempatan itu, Kepala BNN Kepri Brigjen Pol Nixon Manurung mengungkapkan, kesadaran masyarakat Kepri yang menjadi pengguna narkoba untuk menjalani rehabilitasi, menjadi hidup sehat, masih minim. Meskipun biayanya di gratiskan.

"Kepri masih salah satu wilayah dengan jumlah pengguna tinggi. Tapi, kesadaran untuk menjalani rehabilitasi agar lepas dari ketergantungan sangat minim," katanya.

Dikatakan, loka rehabilitasi milik BNN yang berada di Batam lebih banyak yang datang dengan kesadaran sendiri menjadi hidup sehat dari luar Kepri.

"Rehab yang dilakukan negara melalui BNN merupakan salah satu upaya memutus rantai peredaran narkoba dengan jalan menyembuhkan dan menyadarkan pengguna agar tidak lagi mengkonsumsi narkoba," tuturnya.

Selain itu, tugas BNN adalah melakukan pencegahan, pemberdayaan masyarakat serta pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.

"Jika suplai terputus, maka dengan sendirinya peredaran narkoba bisa ditekan. Jika kesadaran masih minim dan tetap mengonsumsi narkoba, berarti peredarannya masih tinggi," kata Nixon.

Dengan tingginya pengguna narkoba di Kepri, saat ini, Kepri masih masuk 10 besar daerah dengan prevalensi peredaran tertinggi di Indonesia.

"Kini Kepri di posisi ke-10 setelah selumnya ke-4 dan ke-2 di Indonesia. Artinya masih sangat tinggi jadi harus banyak pengguna yang direhabilitasi," kata dia.

Panti Rehabilitasi BNN Kepri mampu menampung 250 pecandu narkoba yang telah beroperasi sejak 2014 lalu. Loka ini juga merupakan loka keempat yang dikelola langsung BNN, yang diproritaskan untuk wilayah Sumatra.

Editor: Udin