Inflasi Alami Kenaikan

Pecahan Uang Baru Keluar Sampai Rp2,2 Triliun Sepanjang Ramadan dan Idul Fitri
Oleh : Hadli
Selasa | 11-07-2017 | 18:26 WIB
uang-baru-Indonesia.gif
Ilustrasi uang baru (Sumber foto: hipwee.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala BI Kepri, Gusti Raizal Eka Putra mengatakan, telah mengeluarkan uang pecahan baru selama Ramadan sebanyak Rp2,2 triliun. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari target yang dikeluarkan Rp2,06.

"Bulan Ramadan dan Idul Fitri, terjadi peningkatan outflow atau uang keluar dari target. Sedikit di atas target dari Rp2,06 triliun, sedangkan realisasinya Rp2,2 triliun," ungkapnya, Senin (10/07/2017)  kemarin di Batamcenter.

Disampaikan Gusti, peningkatan penukaran uang pecahan selama Ramadan dan Idul Fitri itu mengalami kenaikan disebabkan BI baru mengeluarkan pecahan uang baru Rp1000, 2000, 5000, 10.000, 20.000, 50.000 hingga 100 ribu.

"Antusias masyarakat sangat tinggi untuk menukarkan uang baru. Makanya transaksi penukaran uang  meningkat," katanya.

Ia mengatakan, stok pecahan uang baru masih tersedia sampai saat ini. BI, kata dia, masih mencetak uang-uang tersebut secara rutin. "Secara alamiah uang barunya nanti akan menggantikan uang lama," ujar dia.

Gusti menuturkan, inflasi pada tahun 2017 mengalami kenaikan. Pada bulan Juni, inflasi sebesar 1,04 persen (mtm) atau 4,73 persen (yoy) dibanding pada bulan sebelumnya sebesar 0,54 persen. Hitungan tahunan, inflasi Kepri pada Juli lebih tinggi dibanding inflasi nasional sebesar 0,69 persen.

Dinilainya, kelompok komoditas administered price menjadi penyumbang terbesar inflasi, dengan andil 0,91 persen. Diikuti volatile foods dengan andil 0,15 persen.

"Aministered price bersumber dari tarif angkutan udara dan tarif listrik.? Kelompok volatile food disumbang bayam, kacang panjang dan beras," bebernya.

Sementara untuk kelompok inti, mencatatkan deflasi sebesar 0,03 persen (mtm) dibanding bulan sebelumnya. Andil terbesar disumbang komoditas minuman ringan dan meja kursi tamu.

Editor: Udin