Disebut Selamatkan Batam

Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi Khusus Barelang Dideklarasikan
Oleh : Romi Candra
Senin | 12-06-2017 | 08:12 WIB
Deklarasi_Prosus_.jpg
Deklarasi Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi Khusus Barelang. (Foto: Saibansah)

BATAMTODAY.COM, Batam - Keterpurukan ekonomi dan investasi Kota Batam yang semakin masif, sedang bergerak membawa Batam menjadi daerah gagal. Mencegah itu terjadi, Badan Perjuangan Pembentukan Provinsi Khusus Barelang dideklarasikan di Ruang Dubai Lantai 3 Harmoni One Batam Center, Minggu, 11 Juni 2017.

Ketua Umum Badan P3 Khusus Barelang itu, Taba Iskandar mengatakan, badan ini adalah badan pekerja. Jadi, dia bukan satu-satunya sebagai alat perjuangan.

"Tapi, kita mencoba mengambil peran. Kita memerlukan dukungan, politik, sosial dan dari semua komponen. Sebelum sampai pada tahapan kongkrit itu, badan ini menyelesaikan semua dokumen," ujarnya.

Ditambahkan anggota DPRD Kepri itu, dalam waktu dekat, pihaknya akan ambil langsung hasil kajian dari Badan Pembinaan Hukum Nasional, kajian resmi tentang Provinsi Khusus Batam. "Apabilan para tokoh tidak mementingkan kepentingan pribadi, semua masalah selesai," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Badan P3 Khusus Barelang, Soerya Respationo, memaparkan, saat ini ada anggapan yang beredar di luar sana, bahwa munculnya badan ini akan memecah belah, itu salah dan terlalu dipolitisir.

"Ini berangkat dari permasalahan yang terjadi di Kota Batam. Potensinya yang maksimal tidak tergali maksimal. Yang baru digali sekarang ini baru permukannya saja," ujar mantan Wakil Gubernur Kepri itu.

Karena itu, lanjut Soerya, saya minta kepada masyarakat yang pro dan kontra untuk tidak saling berpecah. Tapi bagaimana kita duduk bersama.

"Kalau kita lihat, sekarang ini, pertumbuhan di Kota Batam itu hanya 2%. Sejak terbentuknya Provinsi Kepri, tahun ini adalah tahun terburuk secara ekonomi. Pertumbuhan ekonominya hanya 2 persen, tapi inflasinya lebih dari 2 persen. Ekstrimnya, kondisi ini bisa mengarah menjadikan Batam sebagai daerah gagal," paparnya.

Sehingga, tambahnya, siapa pun kita yang mengaku sebagai masyarakat Batam harus bertanggung jawab. Untuk bagaimana membawa kita semua tidak mati di lumbung padi. Salah satu filosofi badan ini adalah mencari solusi alternative.

"Tolong teman-teman saya di badan ini jangan diserang. Kalau mau mencari solusi, ayo duduk kita diskusi. Bahkan, setengah debat tidak apa-apa. Jadi, yang pro dan yang kontra mari kita duduk bersama. Jangan berkoar-koar di media sosial," pungkasnya.

Editor: Dardani