Pertengahan Ramadhan, Harga Sayur di Kecamatan Batuaji Naik 100 Persen
Oleh : Yosri Nofriadi
Sabtu | 10-06-2017 | 11:26 WIB
sayur-011.gif
Sayuran di pasar basah Fanido Batuaji tak laku akibat pasar kaget. (Foto: Yosri Nofriadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Memasuki pertengahan bulan Ramadhan, harga sayur-mayur di pasar basah Fanindo, Kecamatan Batuaji mengalami kenaikan yang sangat tajam.

Kenaikan tersebut mencapai 100 persen atau dua kali lipat dari harga sebelumnya.

Sejumlah sayur yang mengalami kenaikan diantaranya bayam yang biasanya dijual Rp8 ribu kini menjadi Rp18 ribu/kilogram. Kemudian timun dari Rp7 ribu menjadi Rp12 ribu/kilogram.

Selanjutnya buncis atau kacang panjang yang biasanya dijual Rp14 ribu, kini menjadi Rp20 ribu.

"Sudah enam hari naiknya, kalau yang lain seperti kol, gambas dan tomat hanya naik sekitar 30 persen dari harga sebelumnya," ujar Desi pedagang sayur di pasar Fanindo, Sabtu (10/6/2017).

Sementara itu, sejumlah kebutuhan pokok juga mengalami penurunan, seperti cabai merah yang sebelumnya dijual Rp70 ribu menjadi Rp32 ribu/kilogram. Kemudian bawang putih yang sebelumnya dijual Rp55 ribu, sekarang jadi Rp40 ribu/kilogram.

"Sudah seminggu turun harga cabai dan bawang putih. Tapi yang lain malah naik," katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Edi pedagang lainnya, dia menuturkan naiknya sejumlah kebutuhan pokok dan sayur-mayur sudah terjadi sejak sepekan terakhir. ?

"Yang paling tinggi bayam dan timun naiknya. Kalau yang lain tidak sampai 50 persen," ujarnya lagi.

?Menurutnya semenjak naiknya harga sayur-mayur dan kebutuhan pokok, permintaan konsumen tidak berpengaruh atau meningkat, bahkan semakin sepi karena adanya pasar kaget di wilayah Batuaji.

"Pasar kaget kan lokasinya dekat dengan perumahan, jadi banyak warga yang lari ke sana. Akibatnya banyak sayur yang busuk karena tidak laku, kita yang rugi. Maknya kami sangat berharap kepada pemerintah dapat menertibkan pasar-pasar kaget," ungkapnya.

Editor: Gokli