Agen Travel Ilegal Resahkan ASITA
Oleh : Michael Elya Silalahi
Rabu | 17-05-2017 | 18:26 WIB
Ketua-ASITA-Batam.gif
Ketua DPD ASITA Kepri, Andika (Foto: Michael Elya Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Kepri, Andika, mengeluhkan keberadaan travel agent ilegal di Kota Batam, yang mulai menghambat ASITA untuk menggaet wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Batam.

Keberadaan agen travel ilegal dianggap memicu persaingan tidak sehat.

"Sementara saat ini banyak travel yang abal-abal, kebanyakan tidak berbadan hukum dan tidak terdaftar di ASITA. Travel agent yang tidak berizin lumayan banyak, bukan hanya pelaku yang mengorganizer saja, tapi juga para pemilik kendaraan yang juga bisa membawa turis dengan mudah. Kita tidak tahu apakah agen tersebut memiliki karyawan, terus bayar pajak atau tidak pun kita tidak tau," ujar Andika, Jumat (12/5/2017).

Menurut Andika, ASITA sudah mendesak pemerintah untuk tegas menertibkan keberadaan agen travel ilegal, yang dianggap bisa memicu persaingan tidak sehat di antara pengusaha travel agent di Batam.

Dampaknya, pihaknya akan semakin berat untuk mendatangkan wisman dari luar. Mulai tidak sehatnya bisnis pariwisata tersebut, dijelaskannya, terutama karena faktor terkait dengan perizinan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

"Saat ini kita belum melihat tindakan nyata dari pemerintah, mereka hanya memberikan statement saja. Tapi kita pengusaha tidak butuh statement saja, harus ada pelaksanaan langsung di lapangan. Karena ini bukan kendala untuk ASITA saja, namun Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) juga mengharapkan solusi dari pemerintah," tutur Andika.

Lebih lanjut dijelasakan Andika, wisatawan yang datang ke Batam namun dihandle orang atau travel agent yang tidak jelas, sangat tidak baik dalam perkembangan bisnis pariwisata. Karena jika terjadi masalah, akan menjadi isu yang merugikan bagi pariwisata di Batam.

ASITA mengharapkan, travel agen ilegal bisa bergabung dengan ASITA, dengan tujuan untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Sehingga dari segi izin maupun kredibilitas, dapat bertanggung jawab khususnya bisnis pariwisata di Batam.

Saat ini keanggotaan ASITA di seluruh Indonesia mencapai 6725 anggota. Sedangkan Batam memiliki 73 anggota dan Tanjungpinang terdiri dari 6 anggota.

Editor: Udin