Wujudkan Mimpi Yang Tertunda

Kementerian PUPR Mulai Bagun Jembatan Babin di 2018
Oleh : Hadli
Kamis | 11-05-2017 | 17:50 WIB
Kementerian-PUPR-dan-BP-Batam-400x192.gif
Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Lainnya BP Batam, Purba Robert M. Sianipar didampingi PPK Kementerian PUPR, Andre (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama BP Batam saat ini tengah merancang kembali pembangunan Jembatan Batam-Bintan (Babin) guna mewujudkan mimpi yang sempat tertunda selama 13 tahun. Jembatan itu sendiri dijadikan Hub Tol Laut yang menghubungkan simpul pelabuhan utama (Hub) dengan pelabuhan-pelabuhan pengumpannya (Feeder), yang jadi prioritas Presiden Joko Widodo.

"Rencana awal pembangunan Batam-Bintan sejak 2003, akan segera terlaksana. Mewujudkan mimpi yang sempat tertunda. Pada tahun 2017 ini sudah dibahas kembali pembangunannya di Kementerian PUPR, sambil dicari investor," kata Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Lainnya BP Batam, Purba Robert M. Sianipar, Kamis (11/05/2017).

Menurut Robert, bila tidak ada investor yang berminat menanamkan modalnya, anggaran pembangunan tidak lagi berharap pada investor. Pemerintah melalui Kementerian PUPR telah menganggarkan biaya pembangunan jembatan Batam-Bintan melalui APBN.

"Pembangun jembatan Batam-Bintan akan dikerjakan dalam tiga tahap. Pulau Batam-Tanjung Sauh, Pulau Tanjung Sauh-Pulau Buau dan terakhir Pulau Buau-Bintan," ujarnya.

Diakuinya, pembangunan jembatan yang bakal menjadi salah satu ikon di Indonesia ini sudah dilakukan studi, soal kultur tanah di daerah pembangunan tiang jembatan dan sebagainya. Untuk biaya, diakui cukup signifikan dibanding perkiraan tahun 2013 saat usulan jembatan Babin disampaikan ke Pemerintah Pusat.

"Sudah studi termasuk jenis tanah di trasenya itu. Sekarang estimasi agak mahal dari tahun 2013," ujarnya.

Didampingi PPK Kementerian PUPR, Andre mengatakan, di Kementerian PUPR, rancangan pembangunan jembatan Batam-Bintan ini menghangat kembali, karena menjadi bagian Hub Tol Laut.

Dijelaskannya, panjang keseluruhan jembatan Batam-Bintan 14028,2 meter dengan rincian jembatan 7035 meter, pendekat 6230 meter dan trase penghubung 763,2 meter dengan total estimasi biaya pembangunan sebesar Rp4 triliun lebih (Rp4.299.552.162.255).

Pembangunan tahap pertama tahun 2018 dimulai dari Pulau Batam-Pulau Tanjung Sauh dengan panjang jembatan 2.124 Kilometer lebar 28 meter. Biaya diperkirakan Rp990.021.291.000 miliar.

"Tahap kedua, pembangunan Tanjung Sauh-Batam sepanjang 4.056 meter, lebar 28 meter dengan biaya Rp2.605.054.660.571. Selanjutnya Pulau Buau Bintan dengan panjang jembatan 855.3 meter lebar masih sama 28 meter dan biaya Rp337.267.645.311. Tipe struktur semuanya segmental box girder," ujarnya.

Editor: Udin