Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kepri Mei 2017
Oleh : Suci Rahmadani
Rabu | 10-05-2017 | 18:14 WIB
BI,-Gusti-Raizal-Eka-Putra-400x192.gif

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Gusti Raizal Eka Putra (Foto: Suci Rahmadani)

BATAMTODAY.COM, Batam - Perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melambat pada triwulan1 2017. Pertumbuhan ekonomi Kepri hanya sebesar 2,02 persen, lebih rendah dibanding pertumbuhan triwulan IV 2016 sebesar 5,24 persen.

Dari sisi permintaan, perlambatan ekonomi triwulan I dipengaruhi oleh penurunan net ekspor dan konsumsi pemerintah. Net ekspor mencatatkan kontraksi 6,92 persen terutama bersumber dari penurunan ekspor antar wilayah.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepri, Gusti Raizal Eka Putra menjelaskan, konsumsi pemerintah mengalami kontraksi 5,26 persen dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,29 persen, dikarenakan terutama karena tertundanya proses pengesahan APBD dan penurunan.

"Dana, bagi hasil dari Pemerintah Pusat. Namun, perlambatan ekonomi yang lebih dalam, tertahan oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga sebesar 6,95 persen tumbuh dibanding triwulan sebelumnya sebesar 6,12 persen, ditopang perayaan Hari Raya Imlek, Cap Go Meh dan penurunan tingkat pengangguran," katanya. saat konfrensi Pers di Hotel Grand i Hotel. Batam, Rabu (10/5/2017)

Investasi tumbuh 4,87 persen, menguat dibanding triwulan sebelumnya 3,11 persen, dengan realisasi terbesar investasi pada sektor industri elektronik serta pembangunan perumahan dan hotel.

"Dari Sisi lapangan usaha, perlambatan ekonomi terutama bersumber dari penurunan kinerja sektor industri pengolahan dan pertambangan. Sektor industri pengolahan mengalami kontraksi 0,23 persen, menurun dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,22 persen akibat tingkat permintaan yang masih rendah," paparnya.

Expand