Dua Sopir Angkot di Batam Nekat Menculik Seorang Wanita Muda
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 10-05-2017 | 15:50 WIB
supir-angkot-culik1.jpg

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua sopir angkutan kota (angkot) jenis carry jurusan Bengkong - Mukakuning harus mendekam di balik jeruji besi tahanan Polsek Bengkong karena nekat menculik seorang wanita bernama Rini Deswita, Senin (8/5/2017), dengan alasan utang piutang.

Kedua pelaku, Harun (30) dan Hilarius (25), juga mengancam akan membunuh korban jika utang tidak dibayar. Padahal, Sebelum kejadian, perhiasan, uang dan ponsel korban sudah dirampas pelaku untuk membayar utang tersebut.

"Dia (korban) punya utang dengan saya. Dia langganan saya naik carry untuk berangkat kerja di wilayah Kawasan Industri Mukakuning. Selain uang saya dipinjam, ongkos langganan juga sudah 4 bulan tidak dibayar," ungkap Harun, saat ditemui sebelum ekspose di Mapolresta Barelang, Rabu (10/5/2017) siang.

Dijelaskan, total utang korban semuanya senilai Rp 2,7 juta. Dia sudah meminta baik-baik tapi selalu beralasan tidak punya uang. Uang yang dipinjam itu, katanya untuk mebayar utang ke rentenir.

"Karena tidak punya uang, cincin, handphone dan uangnya Rp 500 ribu saya ambil, tapi itu masih kurang Rp 1 juta lagi," terangnya.

Karena tidak kunjung dilunasi, akhirnya Senin kemarin ia mengajak temannya, Hilarius untuk meminta paksa sisa utang. Saat korban pulang kerja menggunakan angkot lain, mereka cegat angkot tersebut dan menarik paksa korban.

"Di tengah jalan angkot itu kami cegat dan menarik paksa Rini untuk naik ke angkot saya, dan kami bawa ke Jembatan Lima Barelang," tambahnya.

Diakui, di Jembatan Lima Barelang itu, ia bersama rekannya mengancam akan membunuh korban jika utang itu tidak dibayarkan. Bahkan, korban juga ditodong dengan sebuah pisau.
Hal itu dilakukan hanya untuk memberi pelajaran dia saja agar bayar utang.

"Setelah itu kami bawa kembali ke Bengkong, karena dia tinggal disana. Tapi ternyata Polisi sudah tahu kejadian ini, dan berpura-pura sebagai keluarga korban untuk melunasi utang itu. Setelah bertemu, ternyata mereka adalah polisi dan kami langsung ditangkap," akunya.

Menurut Harun, teman yang dibawanya untuk menculik korban, dijanjikan mendapat uang jika utang dibauar lunas korban. Namun korban tetap bersikeras menganggap utangnya sudah lunas.

"Saya hanya kesal saja. Biasanya ia bayar angkot per bulan senilai Rp 200 setiap bulannya. Namun ini sudah empat bulan tidak dibayar, tambah lagi utangnya karena meminjam uang saya. Kalau dia mau baik-baik, pasti tidak akan begini jadinya," pungkas Harun.

Editor: Yudha