Pengembang Perumahan Cemara Asri Diberi Waktu Seminggu untuk Bongkar Jembatan
Oleh : CR-14
Selasa | 25-04-2017 | 14:02 WIB
jembatan-01.gif

Pembangunan jembatan di depan SMKN 1 Batam mempersempit drainase. (Foto: Yosri Nofriadi)

BATAMTODAY, COM. Batam - Tim gabungan dari Kecamatan Sagulung, memberi tenggat waktu selama satu minggu kepada pihak pengembang Perumahan Cemara Asri milik PT Tribatamindo Duta Gotam untuk segera membongkar pondasi jembatan yang mempersempit saluran drainase di pinggir Jalan R Suparapto, Batuaji.

Tim terpadu juga meminta kepada pihak pengembang untuk mengembalikan batu miring drainase yang sudah bongkar.

"Kita berikan waktu satu minggu kepada pihak perumahan Cemara Asri untuk membongkar dan mengembalikan batu miring drainase yang sudah di bongkar. Kalau tidak akan kita paksa," ujar Kasi Trantib Kecamatan Sagulung Jamil, Selasa (25/4/2017).

Pembangunan jembatan tersebut diakui Jamil, selain merusak saluran drinase
juga menyalahi aturan karena belum memiliki perizinan. Penyempitan alur drainase bisa menyebabkan banjir.

"Kita juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga. Tidak ada toleransi kepada pihak pengembang yang sudah menyalahi aturan," ujarnya lagi.

Jamil mengaku, dengan persoalan pembangunan jembatan itu memang harus dibongkar untuk kepentingan warga agar terhindar dari bahaya banjir.

"Selama ini keluhkan banjir, jadi saat pemerintah mau mengatasi, tolong didukung. Bangunan apapun yang menghalangi drainase harus dibongkar. Termasuk kios atau bangunan liar. Kami akan terus pantau," ujarnya lagi.

Pembangunan proyek jembatan itu, lanjut, Jamil, dikerjakan oleh Perumahan Cemara Asri milik PT Tribatamindo Duta Gotam selaku pengembang. Jembatan itu dibangun untuk memudahkan akses menuju perumahan mereka. Sebab jembatan yang dibangun itu tepat berada di depan gerbang Perumahan itu.

Untuk itu Jamil berharap agar pihak proyek secepatnya mengembalikan lebar drainase itu seperti semula tanpa harus membangun jembatan diatasnya.

"Kan sudah ada dua jembatan di tempat ini, jadi sudah cukuplah. Masa mau dibangun lagi hanya untuk kepentingan," ujar Jamil.

Editor: Yudha