Capella Honda Kepri Sosialisasikan Safety Riding di SMKN 5 Batam
Oleh : Suci Rahmadani
Senin | 24-04-2017 | 11:38 WIB
safety-01.gif

Proses sosialisasi safety riding oleh Capella Honda di  SMK Negeri 5 Batam pada Sabtu (15/42017). (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kegiatan tim Safety Riding Capella Honda terus melakukan edukasi ke sekolah-sekolah di wilayah Kepri. Pada Sabtu (15/4/2017) lalu giliran SMK Negeri 5 yang disambangi rombongan Tim Safety Riding Capella Honda bersama wakil dari Komunitas motor Honda MegaPro.

Supervisor Safety Riding Capella wilayah Kepri, Budi Winarto menjelaskan edukasi ini sebenarnya dijadwalkan tanggal 8 April (seminggu sebelumnya), dengan ada kegiatan yang lebih penting, terpaksa kegiatan ini sempat ditunda.

"Awalnya Tim ingin agar seluruh siswa dapat mengikuti edukasi ini. Namun saat diberitahukan bahwa jumlah keseluruhan siswa SMKN 5 adalah 1.300 an orang," katanya. Senin (24/4/2017)

Tim Safety Riding Capella Honda jadi keder sendiri. Bukan apa-apa, dengan jumlah siswa begitu besar dikhawatirkan edukasi tidak akan efektif. Apalagi yang diedukasi adalah anak-anak remaja.

"Pengalaman sebelumnya, dimana Tim pernah mengedukasi sebanyak 1.350 orang karyawan dalam satu waktu, yang menyimak paparan edukasi Safety Riding hanya beberapa baris di depan atau sekitar 50% dari keseluruhan peserta. Selebihnya melamun, ngobrol dengan temannya yang lain atau sibuk dengan gadgetnya sendiri-sendiri." jelasnya.

Akhirnya disepakati bahwa peserta dipilih dari perwakilan kelas. Sejumlah 70 orang siswa-siswi dipilih mengikuti edukasi ini. Harapannya, setelah edukasi peserta yang hadir dapat menularkan pengetahuan yang didapat kepada teman-temannya.

"Acara edukasi Safety Riding yang juga menjadi salah satu agenda kegiatan MPC (MegaPro Community) ini bertujuan memberikan pemahaman pentingnya keselamatan berkendara kepada siswa-siswi yang nota bene sebagian telah menggunakan kendaraan bermotor untuk aktivitasnya," ujarnya.

Selain juga tidak semua siswa yang menggunakan kendaraan bermotor ke sekolah mengerti tentang etika berkendara. "Hal ini terungkap saat seorang siswa ditanya tentang bagaimana menyalip kendaraan lain di depannya, jawaban yang diberikan menunjukkan bahwa sang siswa kurang memahami cara menyalip yang aman," pungkasnya.

Pengetahuan dasar seperti bagaimana menyalip yang aman ini penting karena menurut penelitian dengan menahan diri untuk tidak menyalip dapat mengurangi risiko kecelakaan fatal sampai dengan 70 persen.

"Kami bertanya tentang boleh tidaknya seorang pengendara motor ngebut, hal tersebut boleh saja," katanya lagi.

Namun ada catatannya yang wajib dipatuhi di jalan raya, memakai perlengkapan berkendara yang lengkap serta kondisi dan spesifikasi kendaraan yang digunakan harus sesuai peruntukannya.

Editor: Gokli