Maling Burung, Pelajar Kelas 3 SMP Ini Tewas Dihajar Warga
Oleh : CR-14
Selasa | 18-04-2017 | 20:02 WIB
Pencuri-Burung-tewas-300x192.gif

Warga yang melihat pelaku yang tewas setelah dihajar massa di Rumah Sakit Camanta Sahidya (Foto: CR-14)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tua Purnama (16), siswa kelas 3 SMP di Batam, tewas dihajar massa setelah kedapatan mencuri burung di Perumahan Nusa Indah Blok D7 no 21, Tanjungpiayu, Kecamatan Seibeduk, Selasa (18/4/2017) subuh sekitar pukul 04.00 WIB.

Dari informasi yang diperoleh, saat itu pemilik burung Syarwin, mendengar suara berisik di depan rumahnya. Saat membuka pintu, ia langsung kaget melihat tiga orang lari sambil membawa burung miliknya. Ia pun langsung berteriak maling.

Warga yang mendengar teriakan itu langsung bangun dan mengejar ketiga pelaku itu. "Mereka curi 10 ekor burung live bird dan kenari. Tinggal sangkarnya saja lagi," ujar Syarwin di Polsek Sei Beduk, Selasa (18/4/2017) siang.

Ketiga pelaku berusaha kabur dengan memanjat Bukit Kemuning, namun satu orang pelaku yang bernama Tua Purnama, terjatuh dan berhasil ditangkap. Warga yang kesal menghajar pelaku sampai babak belur.

Sedangkan kedua temannya berhasil melarikan diri dengan burung hasil curiannya, dengan menggunakan sepeda motor yang sebelumnya ditinggal di Perumahan Bukit Kemuning.

"Pelaku yang ditangkap ini (Purnama) pertama dia tidak mengakui, namun setelah dihajar warga akhirnya dia mengaku," ujarnya lagi.

Setelah pelaku babak-belur, warga pun akhirnya menyerahkan pelaku ke Polsek Seibeduk. Kedatangan warga untuk menyerahkan pelaku membuat polisi di Polsek Sei Beduk kaget, karena kondisi pelaku luka parah dan banyak mengeluarkan darah.

Polisi pun menolak, dengan alasan agar pelaku diobati terlebih dahulu. Akhirnya pelaku diantar warga ke Rumah Sakit Casa Medika Mukakuning. Hanya saja, kondisi pelaku sudah kritis dan akhirnya pelaku tewas karena terlambat mendapatkan pertolongan.

"Korban diantarkan ke rumah sakit oleh warga sekitar pukul 07.00 Wib dalam eadaan sekarat dengan luka di bagian kepala dan organ dalam. Korban pun meninggal di rumah sakit setelah terlambat mendapatkan pertolongan," ujar Harbin, sekuriti Rumah Sakit Camanta Sahidya Medika Mukakuning.

Editor: Udin