Besok, SMS Ikut Demo Tolak Kenaikan Listrik di Batam
Oleh : CR13
Minggu | 16-04-2017 | 17:00 WIB
demo_listrik_batam.jpg

Masyarakat Batam akan melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran menolak kenaikan listrik di Batam pada Senin, 17 April 2017

BATAMTODAY.COM, Batam - Solidaritas Masyarakat Sagulung (SMS) bersama perangkat RT dan RW se-Kecamatan Sagulung akan melakukan unjuk rasa menolak kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) sebesar 45,4 persen Senin (17/4/2017).  Aksi SMS ini tergabung dalam koordinasi AMPLI, yang merupakan kegiatan roadshow masyarakat Batam menolak keras kenaikan listrik Batam

Mohammad Zainal Arifin, Ketua SMS mengatakan, aksi unjuk rasa akan diikuti 2.000 orang massa dari seluruh Batam. Sedangkan untuk wilayah Sagulung akan diikuti sekitar 500 orang.

"Untuk wilayah Sagulung kita akan berkumpul dulu di simpang Basecamp. Setelah itu kita akan bergerak ke Batam Centre dan bergabung disana dengan massa lainnya dari daerah Kota Batam, ujarnya Minggu,(16/4/2017).

Zainal juga mengatakan, sudah melakukan kordinasi dengan Kecamatan lainnya yang ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa itu. Rencananya massa akan menggeruduk kantor Walikota Batam dan Graha Kepri pada Senin besok.

"Aksi kita ini dibawah koordinasi Aliansi Masyarakat Peduli Listrik (AMPLI). Kita juga sudah berkoordinasi dengan kecamatan lainnya," ujarnya lagi.

Sementara untuk izin membuat keramaian, lanjut Zainal, sudah mendapatkan surat izin dari Polresta Barelang. Zainal menyebutkan aksi unjuk yang akan dilakukan besok mempertanyakan kenaikan tarif listrik yang sudah diketok Gubernur Kepri.

"Kami menolak Pergub yang telah disahkan oleh Gubernur. Kebijakan kenaikan tarif dasar listrik ini terlihat dipaksakan. Kita akan terus perjuangkan. Kita minta Gubernur membatalkan kenaikan tarif listrik ini. Jika tidak digubris, kita akan lakukan upaya hukum kita akan gugat ke PTUN," tegasnya.

Sementara Burhan, Ketua RW 04 Kavling Kamboja II Kelurahan Sei Pelunggut, Sagulung, sudah sering menerima keluhan masyarakat sejak kenaikan tarif listrik ini. Burhan juga menyayangkan kenaikan tarif listrik ini tidak dibarengi dengan pelayanan yang baik.

"Saya sudah kirim pesan singkat ke Hallo Batam, tapi tidak ada tanggapan," ujarnya.

Burhan juga menyayangkan lampu penerangan jalan di wilayah Dapur 12 masih minim. Ada tiga titik yang hingga saat ini masih gelap yakni, Kavling Kambja, Kavling Seroja dan, Kavling Flamboyan. Padahal lokasi tersebut tergolong rawan.

Burhan berharap, pemerintah menindak lanjuti setiap keluhan masyarakat yang telah disampikan. "Setiap pembayaran listrik, kan kita sudah bayar pajak penerangan jalan," ujarnya.