Belasan Ekor Anjing Dilepas untuk Berburu Babi di DAM Duriangkang
Oleh : Hadli
Rabu | 12-04-2017 | 13:02 WIB
Anjing-pemburu-babi1.jpg

Petugas melepas belasan anjing untuk berburu babi di DAM Duriangkang. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tim terpadu Ditpam, TNI, Polri dan Satpol PP Kota Batam mengerahkan belasan ekor anjing pemburu menyisir ratusan ternak babi ilegal di Rindu Malam I, Kawasan Hutan Lindung Waduk Duriangkang, Rabu (12/4/2017).

 

"Ada sekitar sepuluh titik peternakan babi ilegal yang kita tertibkan hari ini," kata Direktur Pengamanan BP Batam, Kombes Pol Budi Santoso dilokasi.

Selain mengerahkan anjing pemburu untuk menyisir babi yang sengaja dilepaskan pemiliknya, petugas juga membawa parang dan bambu runcing untuk membunuh babi-babi tersebut.

Setiap babi yang berhasil ditangkap dan yang masih berada di dalam kandang kepalanya dan kaki ditebas serta badannya ditikam. Babi-babi itu dikumpulkan satu persatu yang selanjutnya dibakar di dalam lubang yang sudah disiapkan.

Menurut Budi, berdasarkan pendataan yang dilakukan sebelumnya, jumlah babi tersebut sebanyak 1800 ekor. Namun pada saat ditertibkan diperkirakan tinggal 600-700 ekor.

"Dari 23 peternak sebelumnya ada 1800 ekor, saat ini sekitar 13 peternak sudah pindah. Babinya ada yang dipindahkan dan dipotong," kata dia.

Selain melakukan perburuan babi, sebagian petugas juga membongkar bangunan rumah dan kandang babi yang ada di kawasan tersebut menggunakan alat berat jenis beco maupun secara manual.

"Kedepan, penetiban akan dilakukan di kawasan Rindu Malam I dalam kawasan Dam Duriangkang," tuturnya.

Pemusnahan babi sempat mendapat penolakan dari pemilik ternak yang mengaku kecewa terhadap pemerintah karena belum diberikannya solusi.

"Tidak ada ganti rugi kawasan hutan lindung. Mereka orang-orang lama juga karena peternak ini sebelumnya sudah mendapat kavling dan ganti rugi," kata dia.

Budi menambahkan, kawasan waduk atau Dam merupakan kebutuhan seluruh warga Batam. Dengan adanya peternakan babi secara ilegal ini telah merugikan seluruh warga Batam.

"Kotoran dan darah babi yang dipotong di sini mengalir ke Dam. Makanya dilakukan penertibkan setelah adanya pemberitahuan pembongkaran dan pemindahan," tuturnya.

Hingga berita ini diunggah, petugas masih melalukan penyiairan kedalam hutan Waduk menggunakan anjing pemburu.

Editor: Yudha