Pembangunan Jaringan Pipa Dimulai di Bengkong

Air Limbah jadi Air Minum di Batam pada 2019 Mendatang
Oleh : Suci Ramadhani
Selasa | 11-04-2017 | 16:26 WIB
Iyus-Rusmana-400x192.gif

Kepala Bidang Pengelolaan Limbah BP Batam, Iyus Rusmana (Foto: Suci Ramadhani)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pembangunan jaringan pipa air limbah rumah tangga di Batam bekerja sama dengan Korea untuk menangangi limbah domestik menjadi air minum yang bersih dan bisa digunakan oleh masyarakat Kota Batam pada 2019 mendatang. Kegiatan ini akan mulai berjalan di daerah Batamcenter. 

Kepala Bidang Pengelolaan Limbah BP Batam, Iyus Rusmana, menjelaskan langkah yang akan dilakukan nantinya, melalui pemasangan pipa-pipa di setiap perumahan, hotel, dan restoran.

Menurutnya, air limbah yang dihasilkan oleh masyarakat Kota Batam ini, akan ditampung dan diproses di waduk yang telah disediakan.

"Dalam perencanaannya ada 6 lokasi penampungan, yakni Batamcenter, Bengkong (Batu Ampar, Nagoya, Tanjung Uma), Sekupang (Batuaji, Sagulung), Muka Kuning, Telaga Punggur dan Tembesi. Untuk tahap awal, kami mengerjakan di daerah Batamcenter. Nantinya dilanjutkan ke lokasi selanjutnya," ujarnya, Selasa (11/4/2017)

Pada pengolahan air limbah menjadi air minum yang bersih itu menggunakan teknolongi konvensional, seperti yang berkembang saat ini. Di mana bakteri pada limbah tersebut akan ditangkap dan diolah oleh teknologi yang dibuat di Korea, kemudian dikeluarkan menjadi air bersih. Sedangkan anggaran yang dibutuhkan untuk itu sebesar USD 43.055.776

"Ini tayangan yang telah dibuat di Korea, limbah menjadi air bersih, bahkan diberi hiasan ikan di dalam air limbah yang sudah berubah menjadi air bersih tersebut," katanya saat konfrensi pers di BP Batam, sembari menayangkan vidio air bersih yang dihasilkan dari limbah tersebut.

Pemaparan proses pengolahan air limbah menjadi air minum di Batam (Foto: Suci Ramadhani)

Lebih jauh Rusmana menjelaskan, teknologi ini sudah diterapkan di Jakarta dan Bekasi. Bahkan, dengan teknologi ini, tidak lagi tergantung kepada air bersih yang selalu dihasilkan oleh serapan air hujan, sehingga bisa dilakukan sendiri dengan teknologi canggih, dengan mengolah limbah menjadi air bersih.

"Kenapa kami berminat? itu dikarenakan dalam pengolahan ini tidak membutuhkan lahan besar dan operasional yang dikeluarkan dalam teknologi ini juga kecil," terangnya

Dikatakan, pada master plain IPAL, pembangunan air minum dan menyehatkan lingkungan (AMPL) dengan sumber daya air di pulau kecil seperti Batam ini, sangat tergantung dengan waduk-waduk buatan yang menghasilkan air baku sebagai sumber air bersih. Sehinggga membutuhkan daerah tangkapan air yang besar dengan kondisi yang baik.

"Sebab, Pulau Batam tidak memiliki potensi air tanah yang menjadi sumber air, seperti daerah lain," ujarnya.

Rencananya, kata Rusmana lagi, peletakan batu pertama atau pemasangan pipa itu sendiri, akan dilakukan pada tanggal 13 April 2017 mendatang di Bengkong Sadai.

Editor: Udin