PLN Sebenarnya Tak Mau Lakukan Pemadaman
Oleh : CR14
Minggu | 09-04-2017 | 17:00 WIB
IMG-20170409-WA030.jpg

Keterangan pers Bright PLN Batam terkait pemadaman listrik di sejumlah wilayah di Batam (Foto: Humas Bright PLN Batam)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pada Minggu (9/4/2017), terjadi gangguan sistem kelistrikan Batam-Bintan, akibat Pembangit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Panaran mengalami masalah dengan overcurrent/beban yang tinggi. Gangguan yang secara mendadak ini juga berimbas pada pembangkit-pembangkit besar lainnya, sehingga sebagian besar wilayah Batam dan Bintan mengalami pemadam listrik.

"Pada prinsipnya kami Bright PLN Batam tidak menginginkan adanya pemadaman, karena akan menyebabkan kerugian materi dan inmateri bagi Bright PLN Batam. Namun, hal ini memang diluar rencana dan dugaan kami. Secara inmateri pemadaman akan berpengaruh pada citra perusahaan, sedangkan dari segi materi Bright PLN Batam harus melakukan recovery dengan mere-start ulang mesin pembangkit. Bahan bakar yang seharusnya sudah menjadi energi tidaak terpakai," kata Corporate Secretary Bright PLN Batam Samsul Bahri di Batam, Minggu (9/4/2017).

Samsul juga menegaskan bahwa gangguan ini bersifat mendadak/accidental dan Bright PLN Batam melakukan yang terbaik agar sistem kelistrikan Batam Bintan kembali normal dan sistem sudah dapat dipulihkan cepat di beberapa wilayah termasuk Bintan.

Corporate Secretary langsung didampingi oleh General Manager Generatorion and Trasmission Bussines Unit Hamidi Hamid mengatakan, pada pukul 09.15 terjadi goncangan atau lonjakan beban secara mendadak menyebabkan overcurrent pada PLTG Panaran.

"Pada pukul 09.15 WIB terjadi goncangan atau lonjakan beban secara mendadak yang menyebabkan overcurrent pada PLTG Panaran. Setelah PLTG Panaran off mengakibatkan pembangkit-pembangkit lain seperti PLTU Tanjung Kasam menjadi over frequency dan mengalami gangguan. Saat ini penyebab detail gangguan sedang dianalisa dan pemulihan langsung dilakukan, sehingga sistem Batam-Bintan dapat pulih secara bertaha. Perkirakan satu unit PLTU Tanjung Kasam masuk pukul 19:00 WIB sehingga sistem Batam-Bintan dapat normal kembali,” papar Hamidi.

“Analoginya seperti ini, ada beban yang ditanggung bersama-sama katakanlah kita menggendong karung besar oleh beberapa orang, ternyata ada salah satu orang yang jatuh sakit maka beban tadi menjadi tidak merata sehingga yang lain tidak kuat menggendong beban tersebut, tapi sekali lagi kami mohon maaf dan bright PLN Batam terus melakukan evaluasi terhadap sistem kelistrikan agar lebih andal terhadap gangguang," tutup Samsul.

Editor: Surya