Disebut Sebagai Upaya Mematikan Usaha Pelaku UMKM

Rencana Kenaikan Tarif Listrik PLN Batam Hingga 45 Persen, Dinilai Tak Masuk Akal
Oleh : CR-14
Senin | 03-04-2017 | 19:02 WIB
usaha-fotocopy.gif

Usaha foto copy milik Netri di Kavling Ruko Saguba Mas, Blok A No 4, Kecamatan Sagulung, yang menggunakan listrik untuk menjalankan mesin fotocopy, berharap pemerintah membatalkan kenaikan tarif listrik (Foto: CR14)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mengeluhkan rencana penetapan tarif listrik PLN Batam dengan persentase kenaikan 40-45 persen untuk Daya R1 1300 VA dan R2 2200 VA. Pasalnya, kenaikan tarif listrik tersebut menghambat pengembangan usaha yang dikelola oleh masyarakat bermodal kecil.

Netri, salah seorang pemilik usaha yang bergerak di bidang usaha fotocopy di Kavling Ruko Saguba Mas, Blok A No 4, Kecamatan Sagulung, yang menggunakan listrik untuk menjalankan mesin fotocopy, berharap pemerintah membatalkan kenaikan tarif listrik tersebut.

Karena usaha yang dikelolanya paling banyak menggunakan listrik. Sementara tarif jasa pelayanan pelayanan memperbanyak dokumen dan jasa lainnya seperti laminating, pada kondisi sekarang sulit untuk dinaikkan.

"Baru saja kami menaikkan tarif harga fotocopy dari Rp150 menjadi Rp200 per lembar. Tidak mungkin saya naikan lagi," ujarnya Senin (3/4/2017).

Selama ini, Netri mengaku menggunakan listrik berdaya 2.200 watt, Sedangkan untuk menggerakkan dua mesin foto copy membutuhkan daya 1.400 watt di ruko yang dikontraknya itu. Sehingga setiap bulan, Netri harus membayar Rp1.100.000 hanya untuk biaya listrik saja.

"Rencana kenaikan seharusnya tidak dilakukan, karena sebelumnya berbagai barang penunjang usaha seperti kertas sudah naik dan ditambah lagi dengan biaya beban listrik," ujarnya.

Jika kenaikan ini tetap dipaksakan, Netri khawatir akan gulung tikar, begitu juga dengan usaha lainnya yang menggunakan listrik akan mengalami nasib sama. Sebab kenaikan tarif listrik cukup tidak masuk akal yang mencapai 40-45 persen.

"Usaha kami tak banyak untung, karena saya mempunyai karyawan. Apalagi kalau tarif listrik dinaikkan, bisa habis lah semua usaha warga yang mengunakan listrik," ujarnya mengakhiri.

Editor: Udin