Polisi Belum Bisa Pastikan Identitas Jenazah Wanita Perairan di Bintan
Oleh : Hadli
Senin | 30-01-2017 | 15:05 WIB
Ekspos-TKI.gif

Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian didampingi Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga. (Foto: Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Polda Kepri belum dapat memastikan apakah mayat wanita yang ditemukan di perairan Bintan pada Minggu (29/01/2017) sekitar pukul 18.00 WIB merupakan bagian dari calon TKI yang menjadi korban laka laut di Malaysia.

"Belum bisa dipastikan apakah bagian dari korban kapal tenggelam yang mengangkut TKI secara ilegal," kata Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol S Erlangga kepada BATAMTODAY.COM, Senin (30/01/2017).

Dalam kasus ini, tambah Erlangga, Tim Disaster Victim Identification mendapat kesulitan untuk mengindentifikasi para korban. Pasalnya, selain TKP berada di Malaysia, korban selamat yang berhasil dievakuasi juga berada di ngeri tersebut.

"Bisa saja data mortem ada di sini (RS Bhayangkara dan di sana (posko di Johor). Tapi kita masih terus berkoordinasi, nanti setelah ada hasilnya akan disampaikan," kata mantan Wakil Direktur Sabhara Polda Kepri ini.

Sebelumnya, Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian mengatakan, jumlah korban selamat dan meninggal yang berhasil dievakuasi di Johor dan Kepri sebanyak 51 orang.

"Sebanyak 18 mayat ditemukan di perairan Kepri, 17 jenazah yang ditemukan dalam kondisi utuh, satu jezaha yang ditemukan dalam body back berupa potongan tubuh," kata Sam dalam eksposnya di RS Bhayangkara, Batubesar Kecamatan Nongsa, Minggu (29/1/2017) sekira pukul 19.00 WIB.

Kapolda mengatakan, tim DVI RS Bhayangkara Polda Kepri sudah berhasil mengidentifikasi tiga jenazah yang sudah terlebih dahulu ditemukan.

"Tiga jenazah yang teridentifikasi adalah label 001 atas nama Zakarias laki-laki asal Nusa Tenggara Timur. Dasar identifikasi adalah data dental, rekam medis dan properti yang dikenali istri korban Yuliana," ujarnya.

Ke laninnya labeh 003 dikenali sebagai Samsuri laki-laki, asal Sambijajar, Tulungagung Jawa Timur. Dasar identifikasi dari data dental, sidik jari jenazah, properti dan rekam jejak medis.

"Jenazah Samsuri dikenali oleh Iis saudara korban dan Solihin perngkat desa asal korban setempat," kata Kampolda.

Terakhir adalah jenazah kode 013 dikenali atas nama Muhlip laki-laki asal Kampung Wijen Klebu, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Korban dikenali dari data medis dan properti yang dikenakan saat ditemukan oleh Wenda selaku kakak korban.

Editor: Dardani