Membongkar Sindikat Penggelapan Mobil Rental (Bagian-4)

Kisah "Operasi Sajadah" Hadiwan Berburu Terios Putih
Oleh : Hadli
Senin | 23-01-2017 | 08:24 WIB
teriosketemudipolda.jpg

Inilah Terios putih milik Hadiwan saat ditemukan di parkiran Polda Kepri. (Foto: Ist)

Selain berikhtiar melaporkan kehilangan mobil Terios-nya digondol jaringan "alap-alap" sindikat mobil rental di Batam, Hadiwan juga terus melakukan "operasi sajadah", bermunajat tiap malam. Ternyata, doa-doanya itu didengar dan dikabulkan. Terios yang masih nyicil itu pun ketemu. Di mana? Di halaman parkir Polda Kepri. Berikut lanjutan catatan hasil investigasi wartawan BATAMTODAY.COM, Hadli.

 

SYUKUR alhamdulillah...Demikian ucapan syukur tiada henti yang diucapkan Hadiwan. Ternyata, doa yang
dipanjatkan semenjak mobil rental miliknya raib sejak April 2016 selama 7 bulan itu, dikembalikan Tuhan Yang Maha Esa kepada dirinya. "Tuhan menunjukkan kepada kami, Terios putih ketemu di Polda Kepri," ujar Hadiwan kepada BATAMTODAY.COM.

Berbekal info dari Alex yang meminta uang tebusan Rp5 juta kepada Edi, mengenai di mana 3 unit mobil yang digelapkannya itu. Akhirnya, Hadiwan mendapat info, bahwa Terios kesayangannya itu, berada di tangan yang "aman". Maka, Hadiwan pun melakukan penyisiran Terios-nya itu di parkiran Polresta Barelang dan Polda Kepri.

Ternyata benar. Daihatsu Terios yang telah nunggak cicilan selama 7 bulan itu, terparkir di Polda Kepri. Bukan main gembiranya hati Hadiwan. Tapi, setelah melihat plat nomor mobil yang kok beda, pria ini pun sempat ragu. Plat nopol yang tengah terpasang di Terios putih itu adalah BP 1430 EM. Padahal, nopol yang dimilikiya adalah BP 1053 GF.

Namun, sebagai pemilik sah Terios putih yang tahu persis tanda "khusus" yang terdapat di mobilnya itu. Maka, Hadiwan pun mendekati Terios yang sedang parkir itu.

"Saya tahu persis di mana saja letak cacat kendaraan saya. Ada goresan kecil yang mungkin tidak disadari orang. Tapi saya sebagai pemilik mengenalinya bahwa mobil itu adalah mobil mobil saya yang dibawa kabur Alex," tutur Hadiwan.

Lalu, sambil berpura-pura menelpon, Hadiwan mengelilingi Terios putih itu hingga dua kali. Sambil memastikan, tanda-tanda khusus itu ada di body mobil tersebut. Ternyata benar, semua tanda khusus itu ada.

Tapi, alangkah kagetnya hati Hadiwan. Saat dia berpura-pura mengelilingi Terios itu, pria ini tidak tahu, bahwa ada seorang Polwan di dalam Terios tersebut. Akhirnya terjadi komunikasi antara keduanya. Lalu, dilakukan dengan pengecekan fisik, setelah suami Polwan tadi, seorang perwira muda di Polresta Barelang tiba di Polda Kepri.

"Kami cek di online Samsat. BP 1430 EM, ternyata mobilnya Rush warna hitam bukan putih. Mobil Rush hitam BP 1439 EM ternyata terdaftar atas nama Sfi, seorang pengusaha limbah yang ada di rumahnya," tutur Hadiwan.

Ternyata, kata dia lagi, pengendara mobil Rush miliknya ada di dalam mobil. Seorang Polwan berinisial A suaminya juga seorang polisi perwira muda di Polresta Barelang berinisial Ad. "Ibu Polwan mengaku, Terios itu disewa dari anggota TNI yang di Barelang berinisial Ml," ungkap Hadiwan lagi.

Dan setelah dilakukan pengecekan fisik, akhirnya Polwan dan suaminya, mengakui bahwa Terios putih itu memang sah milik Hadiwan, sesuai dengan dokumen yang dimilikinya.

Ternyata, Polwan dan suaminya itu juga korban dari Alex. Dia menyewa Terios putih itu seharga Rp35 juta untuk durasi selama 1 tahun. Waduh!

Lalu, bagaimana kisah Bolon berburu mobilnya yang hilang?

Simak terus di lanjutan tulisan ini.

Editor: Dardani