Densus 88 Amankan 7 Buku Petunjuk Teroris dan Panah dari Rumah Abisya
Oleh : Hadli
Kamis | 22-12-2016 | 09:50 WIB
abisyateroris2.jpg

Inilah Abisya yang ditangkap Densus 88 Anti Teror di Batam. (Foto: Detik)

BATAMTODAY.COM, Batam - Selain mengamankan terduga pelaku teroris kelompok Khatibah Gonggong Rebus (KGR), Hari Abisoko alias Abisya di Batam, Rabu (21/12/2016) sore, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri juga mengamankan sejumlah barang bukti.

"Tim juga mengamankan buku tulis dan tujuh buah buku panduan tentang teroris," ungkap Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian kepada wartawan di Mapolda Kepri, Rabu (21/12/2016) malam.

Selain itu, kata Sam, petugas juga menyita stiker tentang teroris, jaket warna hitam bertuliskan Mujahid Asosiate bertuliskan Arab ahli Sunnah Wal Jamaah, pipa paralon tiga buah, busur panah dari pipa paralon tiga buah, busur panah warna hitam-merah satu buah.

Selanjutnya, bahan untuk membuat anak panah sebanyak 28 buah, anak panah warna merah yang sudah jadi sebanyak 14 buah, mata anak panah 24 buah serta telpon genggam dua buah.

"Anak panah ini sudah pernah dikirim Solo dan Lombok dengan JNE," terang Kapolda.

Tidak hanya itu, Tim Densus 88 juga menyiya KTP milik terduga pelaku, Sim C, BPJS Kesehatan, kartu pemilih, kartu ATM, NPWP, kartu pelajar, cat semprot 20 buah, sasaran tembak panah beserta pencetak busur panah.

Selanjutnya tal busur panah, bulu ayam, paku, kayu bhan dasar anak panah, alat bor satu buah warna biru, mata bor satu buah, gergaji besi satu buah, kertas pasir, SKCK AN Heri Absoko tahun 2011, STNK motor BP 4613 GO atas nama Hari Abisoko, slip pengiriman BRI, slip pengiriman barang JNE dan Kantor Pos.

"Seluruh barang bukti bersama pelaku dibawa ke Markas Brimob. Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan," kata Sam.

Pada Sabtu 3 September 2016, Tim Densus 88 Mabes Polri juga mengamankan sejumlah anggota teroris di Batam yang tergabung dalam Katbah Gongong Rebus (KGR) termasuk pimpinan kelompok GRD.

"Termasuk pelaku ini sudah ada sembilan jaringan KGR yang diamankan. Kita juga masih menyelidiki apakah masih ada anggota lainnya," tutur Sam.

Editor: Dardani