Dua Sahabat Terduga Curanmor Dimakamkan Bersebelahan
Oleh : Berton Siregar
Kamis | 22-12-2016 | 08:50 WIB
pemakamanmalingmotor.jpg

Suasana pemakaman dua sahabat terduga pelaku curanmor yang tewas dihakimi massa di Batam. (Foto: Berton Siregar)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dua terduga pelaku percobaan pencurian motor di Perumahan Citra Pandawa, Batuaji Batam, yang tewas dihakimi massa, akhirnya dimakamkan bersebelahan, Selasa (20/12/2016) sore.

Keduanya dikebumikan di TPU Seitamiang, Sekupang, Batam, berdampingan dengan satu baris. Kepergian keduanya diiringi isak tangis keluarga dan pelawat yang datang.

Keharuan terjadi saat proses penurunan jenazah Ridemtus Firdaus ke dalam kubur, di mana ratusan kerabat, keluarga korban termasuk teman sekolah korban, ikut mengantarnya ke peristrahatan yang terakhir. Dia terlebih dahulu dikebumikan sekitar pukul 15.00 Wib, keluarga korban tak henti henti menangis melepaskan anak pertama keturunan Jawa-Batak itu.

"Seluruh kerabat keluarga, sangat terpukul dan bersedih dengan kejadian ini, apalagi korban meninggal dengan tidak sewajarnya, dan keluarga belum merelakan kematian Firdaus. Tapi apapun itu kita harus mengikhlaskan dia, sebagai kita orang beriman " ujar Tumbur Hutasoit, kerabat korban.

Tidak berselang lama, jenazah kedua korban Rikardo rekan Redemtus datang, suasana hening menjadi pecah. Keluarga Redemtus yang saat itu sudah menunggu kedatangan jenazah Rikardo di Pemakaman menyambut dengan raungan kesedihan.

"Kalian harus tetap bersama rupanya ya, amang tahe..." ujar keluarga Redemtus, yang disambut dengan pihak keluarga Rikardo.

Setelah proses ibadah dilakukan, jenazah Rikardo pun dimasukkan dalam liang kubur, diiringi isak tangis.

Sebelumnya diberitakan, Redemtus Firdaus, (17) warga ruli pasir putih RT 03/RW 22, Kelurahan Buliang, Batuaji, tewas diamuk massa di perumahan Citra Pandawa, Batuaji, dinih hari sekitar pukul 02.00 WIB. Siswa kelas tiga SMA itu ketahuan hendak mencuri sepeda motor Satria FU BP 6903 FH milik Adi Chandra, warga perumahan Citra Pandawa di blok 4, RT 01/ RW 02, kelurahan Buliang, Batuaji Batam.

Rekannya Rikardo juga kritis diamuk massa dan sampai saat ini masih mendapat perawatan intensif dan masih belum sadar dari koma dan masuk ruangan Intalasi Gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji.

Firdaus dan Rikardo yang belakangan diketahui sesama warga Pasir Putih, dan masih berstatus pelajar SMA di wilayah Batuaji itu diamuk massa karena tariakan Adi yang meneriaki ada maling di rumahnya.

Mendengar teriakan itu, warga yang terlelap tidur langsung berhamburan dan mengejar pelaku. Kedua pelaku tak bisa berbuat apa-apa dan kerumunan ratusan massa dari komplek perumahan itu sehingga keduanya diamuk massa hingga sekarat.

"Satu lari ke arah arah Pandawa depan satu lari ke arah Pandawa belakang, tapi warga sudah ramai dan keluar rumah semua makanya mereka tak lolos," ujar Iwan, salah seorang warga.

Sebelum dibawa ke RSUD, Firdaus dan Rikardo sempat dibawa massa ke lapangan posyandu di perumahan tersebut untuk dimintai keterangan, namun karena sudah sekarat keduanya akhirnya dilarikan ke RSUD.

"Sudah sekarat mereka saat dibawa ke sini, makanya langsung dibawa ke rumah sakit, ujar Feni, warga lainnya.

Saat tiba di IGD RSUD, Firdaus dan Rikardo memang dalam kondisi kekarat dan tak sadarkan diri. Keduanya sama-sama mendapat pertolongan medis namun sekitar pukul 07.00 WIB pagi kemarin, Firdaus menghembuskan napas terakhirnya di ruangan IGD.

"Sama-sama kritis kedua pasien saat tiba, tapi salah satu pasien atas nama Firdaus tak bisa diselamatkan. Sekitar pukul 07.00 WIB pagi tadi meninggal dunia," ujar petugas medis di IGD RSUD.

Menurut dokter residen forensik RSUD, dr Agung, pasien meninggal diduga karena hantaman benda tumpul di sekukur tubuhnya itu, namun salah satunya penyebabnya disebabkan pukulan benda keras di tengkuk sebelah kiri.

Editor: Dardani