Tak Terima Anaknya Tewas Dihakimi Massa, Keluarga akan Lapor Polisi
Oleh : Berton Siregar
Senin | 19-12-2016 | 16:02 WIB
tewasdimassa.jpg

Jasad Firdaus membujur kaku di RSUD Embung Fatimah Batam setelah dihakimi massa. (Foto: Berton Siregar)

BATAMTODAY.COM, Batam - Meninggalnya Redemtus Firdaus, (17) warga ruli pasir putih RT 03/RW 22, Kelurahan Buliang, Batuaji Batam, yang tewas diamuk massa di Perumahan Citra Pandawa, Batuaji Batam, Senin 19 /12/2016 pagi tadi, setelah diteriaki maling, membuat keluarga berencana akan lapor polisi.

 

Keluarga besar Firdaus tak terima dengan kejadian itu dan berencana akan memproses lanjut kasus ini. Mereka sangat menyayangkan sikap warga yang main hakim sendiri.

"Kita punya hukum, kalau anak kami mencuri ya laporkan ke pihak kepolisian, kenapa main hakim sendiri. Harus dilaporkan balik ini," ujar salah satu anggota keluarga Firdaus di kamar Jenazah.

Kapolsek Batu Aji, Kompol Sujoko yang dikonfirmasi terkait dengan laporan yang akan dibuat pihak keluarga pelaku yang menjadi korban, mengatakan bahwa itu hak dari warga.

"Semua laporan warga akan kita terima, tentu nanti kita akan lakukan pemeriksaan dan penyelidikan " ujarnya.

Baca: Dua Maling Motor Diamuk Massa, Satu Tewas dan Satu Sekarat di RSUD

Seperti diketahui dua remaja yang berencana melakukan pencurian sepeda motor bernama Redemtus Firdaus, (17), dan Rikardo warga ruli pasir putih RT 03/RW 22, Kelurahan Buliang, Batuaji, Ditangkap warga Citra Pandawa, keduanya diamuk massa dini hari tadi sekitar pukul 02.00 WIB, setelah Siswa kelas tiga SMA itu ketahuan hendak mencuri sepeda motor Satria FU BP 6903 FH milik Adi Chandra, warga perumahan Citra Pandawa di blok 4, RT 01/ RW 02, kelurahan Buliang, Batuaji.

Rikardo sampai kini masih kritis dan masih mendapat perawatan intensif dan masih belum sadar dari koma dan masuk ruangan Intalasi Gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji Batam.

Kejadian itu membuat Gatot Santoso dan Pautan Hermawati, orangtua Firduas sangat terpukul. Mereka tak menyangka bahwa putera pertama mereka itu berakhir seperti itu.

"Kenapa bisa begini nak, bangunlah anakku, jangan tinggalin mama nak," tariak Pautan dengan historis di kamar Jenazah RSUD Embung Fatimah Batam.

Hingga berita ini diturunkan, korban meninggal masih berada di ruang jenazah RSUD Embung Fatimah Batam, dan sejumlah anggota kepolisian sektor Batu Aji, masih nampak berada di area RSUD.

Editor: Dardani