Inilah Musuh Industri Perminyakan Indonesia
Oleh : Saibansah
Kamis | 24-11-2016 | 09:38 WIB
forumskkmigas.jpg

Deputi Pengendalian Bisnis Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudianto Rimbono saat meresmikan Forum Supply Deman 2016. (Foto: Saibansah)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sejatinya, pemerintah sudah memberikan proteksi yang cukup untuk melindungi industri perminyakan dalam negeri. Tak hanya itu, pemerintah juga telah memberikan insentif yang memadai, agar industri migas Indonesia tumbuh kuat.

 

Tapi, masih ada saja musuh bersama yang kontraproduktif dengan semangat pemerintah tersebut. Yaitu, mereka yang kerjanya hanya "jual" bendera.

Demikian ungkap Deputi Pengendalian Bisnis Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Rudianto Rimbono saat menghadiri Forum Suppy Demand 2016 yang mengangkat tema besar, Implementasi Verifikasi dan Assesment dalam Rangka Approvement Manufacturing List (AML) Bersama, Rabu (23/11/2016) di Hotel Holiday Inn Marina Batam.

"Musuh saya adalah, orang-orang yang suka jualan bendera," tegas Rudianto Rimbono.

Tidak hanya menjadi musuh bersama, lanjut Rudianto, para "penjual" bendera itu jugalah yang membuat industri kita tidak bisa bersaing menjadi pemain global.

"Padahal, kalau dipikir, industri hulu migas itu luar biasa besarnya. Negara kita cukup luas, infrastruktur juga baik. Jadi, tak ada alasan, industri kita tidak jadi pioner," tegasnya lagi.

Editor: Dardani