Jempol Harapan JR Itu Pupus Sudah...
Oleh : Saibansah
Kamis | 17-11-2016 | 08:00 WIB
jempoljadiraja.jpg

Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk saat bertemu pertamakali dengan Ketua BP Batam Hatanto. (Foto: Ist)

JEMPOL yang terekam dalam foto di atas, sejatinya adalah jempol harapan seorang JR, Jadi Rajagukguk, terhadap pimpinan baru BP Batam. Namun sayang, seiring berjalannya waktu, harapan itu pupus. Karena manuver para pemimpin BP Batam lebih banyak kontraproduktif dari harapan itu. Berikut catatan wawancara wartawan BATAMTODAY.COM, Saibansah dengan Ketua Kadin Batam.

Sejak hari pertama setelah dilantik menjadi Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Selasa, 5 April 2016 malam lalu, Hatanto Reksodipoetro bersama 1 wakil dan lima deputinya, sudah membuka lembaran kontroversi. Yaitu, dilantik malam hari, seolah mengejar target khusus. Dan, dipilih tanpa proses fit and proper test, seperti para pimpinan BP Batam yang mereka gantikan.

Meski demikian, sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam, JR masih mencoba untuk menggantungkan sebuah harapan. Harapan kepada "The Dream Team" yang dipilih oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution selaku Ketua Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (PBPB) Batam itu, akan mempu menjadi nahkoda yang baik. Mampu membawa Batam menjadi "pulau harapan" bagi semua.

"Pertama kali bertemu Hatanto di acara malam palantikan Hatanto di Gedung Kemenko Perekonomian. Itu pertama kali saya hadir di acara pelantikan walaupun tidak diundang," ujar JR kepada BATAMTODAY.COM, belum lama ini.

Untuk apa? Tujuan saya ingin mengetahui siapa saja yang duduk di posisi sterategis BP Batam itu. Juga, untuk mengetahui bagaimana prosesnya. Tapi yang terpenting adalah mencoba menjalin komunikasi dengan tujuh pimpinan BP Batam itu.

Makanya, pada kesempatan itu, lanjut JR, dirinya berfoto bersama dengan Hatanto sembari mengangkat jempol. "Itu adalah jempol harapan. Berharap bisa memberikan dampak dan semangat yang baru," ujarnya.

Tapi ternyata, seiring berjalannya waktu, harapan itu makin susut dan redup. Sampai akhirnya, pupus. Bahkan, "bos" besar Hatanto cs, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution turun ke Batam dan menggelar pertemuan di Hotel Swiss Bell Harbour Bay, Selasa, 15 November 2016) sore. Tujuannya, melihat hasil kerja "The Dream Team" pilihannya itu, yang makin hari makin tidak jelas.

Bahkan, Darmin Nasution pun menegaskan kepada publik, dirinya akan mengevaluasi kineja "The Dream Team" itu. Dan menunda kebijakan kontroversial yang dihasilkannya.

"Sampai keluar aturan yang baru, kita minta (kenaikan tarif) UWTO dipending dulu," kata Menko Darmin Nasution, usai melakukan dialog bersama pengusaha dan unsur Pemerintah Provinsi Kepri dan Kota Batam.

Baca: Kenaikan Tarif UWTO di Batam Ditunda Sampai Ada Aturan Baru

Sayangnya, statemen "bos" besarnya itu pun "dilawan" oleh Hatanto. Bahkan, dengan gamblang, mantan calon legislatif gagal dari Partai Hanura itu juga tidak akan melaksanakan apa pun yang disampaikan Darmin Nasution itu.

"Aturan UWTO tak bisa dikembalikan ke aturan lama. PMK 148/2016 sudah berlaku. Saya tak mungkin kembali ke aturan lama. Saya bisa salah, bisa ditangkap nanti," tegas Hatanto, di Swiss Bell Hotel, Batuampar, Batam, Selasa (15/11/2016) sore.

Baca: Nurdin Minta Kepala BP Batam Jangan Cari-cari Alasan Abaikan Perintah Menko Darmin

Maka, wajarlah jika JR bersama dengan Tim Kadin Batam hari ini, Kamis, 17 November 2016 harus bersilaturrahmi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Setelah sebelumnya mereka bersilaturrahmi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

Karena memang, tidak mudah "mengurusi" tujuh pimpinan BP Batam yang selama ini cenderung mengedepankan gaya kepemimpinan aroganis, ketimbang dialogis. Buktinya, saat diundang dialog dengan DPRD Kota Batam pun, salah satu dari "The Dream Team" itu, seolah "melecehkan" para wakil rakyat Batam itu dengan bermain game sambil dialog.

"Kita akan bertemu dengan Menteri Keuangan, besok," tegas JR, kemarin.

Terlepas apa pun hasilnya, yang penting JR dan timnya sudah berbuat. Berbuat mengawal Batam agar jangan diarahkan menuju "gerbang" kematian. Jangan sampai Batam menjadi arang!

Selamat berjuang, JR. Bravo!

Editor: Dardani