Kapolres Janji Tindak Tegas Pelaku Sweeping

Demo Tolak UWTO, Jangan Ada Intimidasi Atau Sweeping pada Pemilik Toko Agar Tutup
Oleh : Romi Chandra
Senin | 14-11-2016 | 18:06 WIB
toko-tutup2.jpg

Sejumlah toko di kawasan Nagoya, Lubukbaja, Kota Batam, tutup sejak pagi tadi, Senin (14/11/2016). (Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Helmy Satika, mengatakan akan menindak tegas siapa saja yang mencoba melakukan intimidasi hingga berujung kekerasan dalam menyuruh para pedagang menutup tokonya sebagai bentuk aksi penolakan UWTO.

Saat dikonfirmasi, Kapolresta Barelang mengaku telah memerintahkan anggotanya agar menyelidiki di lapangan, apakah ada yang melakukan intimidasi terhadap pengusaha terkait tutupnya sejumlah toko di kawasan Nagoya.

"Anggota masih di lapangan untuk mengamankan situasi. Siapapun yang melakukan intimidasi berupa paksaan agar pedagang tutup hingga melakukan kekerasan maupun sweeping dalam aksi demonya, akan ditindak. Masyarakat yang merasa diintimidasi silahkan langsung melapor, dan langsung kami proses," tegas Helmy, Senin (14/11/2016).

Diberitakan sebelumnya, sejumlah pemilik toko di kawasan Nagoya, Lubukbaja, Kota Batam, memilih mentutup usahanya sejak pagi tadi, Senin (14/11/2016). Hal ini diduga sebagai aksi solidaritas dari pemilik toko dalam upaya menolak pemberlakuan UWTO.

Dari beberapa informasi yang didapat, para pedagang mengatakan, aksi menutup ushanya sebagai bentuk dukungan terhadap penolakan UWTO di Batam, yang sangat memberatkan.

Sejumlah pemilik toko mengaku, beberapa hari sebelumnya telah menerima selebaran yang dibagikan gabungan LSM dengan nama Gerakan Rakyat Menolak UWTO, meminta aksi solidaritas agar menutup toko selama aksi dilakukan, mulai hari ini hingga Rabu mendatang. (*)

Editor: Dardani