Puluhan Organisasi Nyatakan Sikap akan Turun ke Jalan Tolak UWTO
Oleh : Romi Chandra
Jum'at | 11-11-2016 | 13:26 WIB
Pernyataan-sikap.gif

Banner pernyataan sikap oleh 42 oraganisasi yang terdiri dari LSM, mahasiswa dan pemuda, bersatu menyatakan sikap akan melakukan aksi menolak UWTO.(Foto: Romi Chandra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sebanyak 42 oraganisasi yang terdiri dari LSM, mahasiswa dan pemuda, bersatu menyatakan sikap akan melakukan aksi menolak UWTO. Direncanakan, aksi tersebut dilakukan pada tanggal 14-16 November 2016 mendatang.

Pernyataan sikap tersebut didelegasikan dalam pertemuan yang dialakukan di ruang pertemuan Planet Holiday Hotel, Kamis (10/11/2016).

Koordinator aksi, Syaiful Badri, yang merupakan Ketua SPSI Kepri, mengatakan aksi yang dilakukan itu dari masyarakat untuk masyarakat dan tidak ada yang dibayar.

"Kami akan tegaskan, kalau dalam aksi ini tidak ada massa yang turun mendapat bayaran. Karena, kami memperjuangkan kepentingan masyarakat banyak," ungkap Syamsul.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk ikut melakukan aksi solitaritas untuk menutup usaha dan turun ke jalan, melakukan aksi agar PMK 148 dan Perka 19 yang menjadi dasar UWTO, dicabut.

"Kami menamai diri Gerakan Rakyat Menggugat (Geram) UWTO. Kebijakan UWTO ini sangat memeras rakyat," tambahnya.

Dalam aksi nanti, selain demo di BP Batam, juga akan dilakukan konvoi menuju Nagoya. Sepanjang jalan langgsung membagikan brosur kepada pengguna jalan. "Kami memperkirakan massa akan turun sekitar 40 ribu orang," paparnya.

Sementara Ketua KNPI Kota Batam, Kadarisman, yang juga hadir dalam pertemuan, mengatakan, menyikapi keadaan yang terjadi di Kota Batam saat ini memang menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Kami melihat ada suatu pemaksaan kehendak oleh pemerintah, dalam hal ini BP Batam, kepada masyarakat untuk menerima kenaikan UWTO. Karena itu, kita perlu turun ke jalan untuk menolak pemaksaan itu. Jika pemerintah meminta kita tidak memaksakan kehendak, mereka juga jangan paksakan kehendak yang akan merugikan masyarakat," tegasnya.

Dilanjutkan, KNPI ikut andil dalam hal ini, karena tergerak untuk mensejahterakan masyarakat. "Kita harus menyatukan misi. Saya juga menegaskan bahwa tidak ada massa yang dibayar," tandasnya.

Editor: Udin