Usai Reses, Kepala BNP2TKI akan Dipanggil ke DPR Terkait Kapal TKI Tenggelam di Batam
Oleh : Irawan
Kamis | 10-11-2016 | 14:26 WIB
dede_yusuf.JPG

Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf Macan Effendi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Komisi IX yang membidangi Ketenegakerjaan akan memanggil Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid terkait insiden tenggelamnya kapal pengangkut TKI di perairan Batam yang menewaskan 54 orang beberapa waktu lalu.

Pemanggilan terhadap Kepala BNP2TKI Nusron Wahid itu, akan dilakukan usai masa reses DPR pada 16 November 2016. Ke-54 korban meninggal dalam tragedi itu adalah tenaga kerja Indonesia (TKI).

"Kami akan memanggil kepala BNP2TKI. Kami ingin meminta klarifikasi dari lembaga tersebut atas peristiwa itu, Nanti setelah reses,” kata Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi di Jakarta, Kamis (10/11/2016)

Ia mengaku peristiwa itu telah menjadi preseden buruk bagi lembaga tersebut. ”Maka itu klarifikasi ini perlu dilakukan. Apakah lembaga ini bekerja dengan baik atau tidak dalam peristiwa itu,” katanya.

Hal senada juga diutarakan oleh anggota Komisi IX DPR Irgan Chairul Mahfiz. Ia menyatakan pemanggilan itu sangat penting untuk mengklarifikasi itu.

"Setelah masa reses selesai kita akan panggil BNP2TKI untuk meminta penjelasan atas langkah apa saja yang sudah dilakukan, karena selama penanganan korban itu, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid tidak diketahui keberadaannya, padahal ini tanggung jawabnya," kata Irgan.

Sikap BNP2TKI dinilainya hanya membuat tumpukkan rasa kecewa bagi masyarakat."Peranan BNP2TKI belum maksimal hingga saat ini, Kepala BNP2TKI Nusron Wahid belum bergerak cepat dalam menanggapi insiden tersebut. Padahal, hal itu menyangkut tugas dan sumpah sebagai pejabat negara. Tugasnya juga jelas melindungi TKI mulai dari pemberangkatan hingga pemulangan," katanya.

Seperti diketahui, kejadian kapal tenggelam terjadi pada Selasa (2/11/2016) lalu pukul 03.30 WIB, kapal kayu yang ditumpangi 101 TKI tenggelam di wilayah perairan perbatasan antara Jojor dan Batam.

Kapal kayu berangkat dari pelabuhan tradisional Senaru Kota Tinggi Johor dengan jumlah penumpang 98 orang TKI dan 3 ABK. Namun, kapal tidak memiliki dokumen resmi dan manifest penumpang. Setelah berlayar sekitar 1 jam 40 menit perahu terbalik akibat ombak besar di perairan perbatasan Jojor dan Batam.

Jumlah korban tewas mencapai 54 orang dan selamat 41 orang. Jumlah korban yang masih dalam pencarian 6 orang, jumlah korban meninggal yang sudah dipulangkan sebanyak 21 orang dan jumlah korban meninggal yang belum dipulangkan karena masih dalam prosess identifikasi 33 orang.

Jumlah korban selamat yang sudah dipulangkan oleh BNP2TKI sebanyak 22 orang ditambah 1 orang ke Sumbar. Jumlah korban selamat yang belum dipulangkan karena masih proses administrasi 3 orang. Jumlah korban selamat yang dipulangkan Kemnaker sebanyak 12 orang

Editor: Surya