Komisi IX DPR Minta BNP2TKI Tanggung Jawab atas Kecelakaan Kapal TKI di Batam
Oleh : Irawan
Rabu | 09-11-2016 | 14:14 WIB
dede_yusuf.JPG

Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf Macan Effendi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kecelakaan kapal yang mengangkut Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal perairan Nongsa, Kota Batam, mengakibatkan banyaknya korban meninggal dunia. Belakangan, dikabarkan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, menghilang lantaran fokus menjadi tim pemenangan salah satu calon kepala daerah.

“Ini kan sudah beberapa hari dan hampir seminggu. Pada dasarnya ini adalah salah satu tanggung jawan BNP2TKI,” ujar Ketua Komisi IX Dede Yusuf Macan Effendi di Jakarta, Rabu (9/11/2016).

Menurutnya, ia tidak mengetahui perihal Nusron mengetahui tidaknya insiden kecelakaan kapal tersebut. Namun, ia mengajak masyarakat menilik bahwa politisi dituntut tanggung jawab oleh partai politiknya tempatnya bernaung.

"Tetapi ketika kita memiliki tugas kepada negara maka itu harus di atas segala-galanya. Tanggung jawab kepada negara itu di atas tanggung jawab kita sebagai partai politik,” ujarnya.

Sebagai pejabat negara, Nusron disumpah agar mendahulukan tugasnya, mendahulukan negara ketimbang partai Golkar tempatnya bernaung. Hal itu berlaku pula terhadap semua pejababat negara yang berasal dari partai politik. “Termasuk saya juga,” ujarnya.

Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, bakal mempertanyakan tindak lanjut penanganan kasus tersebut. Hanya saja, saat ini DPR sedang masuk dalam masa reses. Ia berjanji seusai masa reses, ia akan mengundang BNP2TKI.

“Untuk meminta penjelasan atas langkah-langkah apa saja yang sudah dilakukan,” pungkas mantan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Untuk diketahui, kapal maut TKI ilegal yang mengangkut 101 penumpang dari Malaysia, terdiri dari 93 TKI, 5 anak dan 3 ABK atau tekong, tenggelam di perairan Tanjung Memban, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Selasa (2/11/2016) lalu.

Dari 101 penumpang yang menjadi korban kapal maut ini, 41 orang ditemukan selamat dan 54 ditemukan. Sementara 6 penumpang lainnya hingga saat ini masih dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian tim gabungan Basarnas, Polri dan TNI, serta masyarakat setempat.

Editor: Surya