Polisi Selidiki Keterlibatan 4 Orang Saat Rusuh Eksekusi Lahan di Kampung Harapan
Oleh : Hadli
Rabu | 09-11-2016 | 09:38 WIB
rumah-glory-dibakar22.jpg

Rumah warga di Perumahan Glory Home yang dibakar massa dengan bom molotov, botol berisi bahan bakar bensin yang dilengkap sumbu. (Foto: Berton Siregar)

BATAMTODAY.COM, Batam - Polisi saat ini sedang mendalami keterlibatan empat orang yang diduga menjadi penggerak dalam aksi penolakan ekskekusi yang berujung rusuh hingga pembakaran 18 rumah warga Perumahan Glory Home, Selasa (8/11/2016).

Kapolres Barelang Kombes Helmy Santika mengungkapkan, dalam kerusuhan penolakan eksekusi lahan tersebut, pihaknya telah mengamankan 4 orang, bulan 8 orang seperti informasi yang didapat di lapangan, serta barang bukti ketapel, senjata tajam dan 400 botol bom molotov.

"Sekarang dalam proses penyelidikan. Kita masih mencari tau apakah 4 orang yang diamankan itu merupakan warga Kampung Harapan atau warga lain," ujarnya menanggapi BATAMTODAY.COM di RS Bhayangkara Polda Kepri, Batubesar Batam, Selasa (8/11/2016) malam.

Helmi menerangkan, 18 rumah milik warga perumahan Glory Home hingga dilahap si jago merah bukan sasaran warga. Melainkan, pada saat warga melempari alat berat dan petugas yang melakukan eksekusi, botol molotov tersebut megnenai 18 rumah tersebut.

"Bukan dibakar tapi botol molotov yang dilempar warga tidak sampai ke arah petugas yang melakukan eksekusi. Sehingga molotov itu mengenai rumah-rumah warga. Jadi rumah itu terbakar karena lemparan warga yang tidak sampai ke petugas dan alat berat, tapi menenai rumah tersebut," jelasnya.

Helmi juga mengatakan, selain mencari tau alamat keempat warga yang diamankan serta menelusuri peran masing-masing, pihaknya juga tengah menggali informasi adanya peran pihak lain yang turut serta terlibat dan turun bersama warga Kampung Harapan dalam aksi penolakan eksekusi putusan Mahkamah Agung itu.

Sebelumnya, dari informasi yang didapat di lapangan, bom molotov yang diamankan dari salah satu rumah yang terletak di lahan objek eksekusi berjumlah sekitar 600-an berupa botol yang berisikan bahan bakar bensin serta kain yang menjulur keluar sebagai sumbu.

Editor: Dardani